MENIA-Anggota Polisi dari Kepolisian Sektor (Polsek) Sabu Timur, Bripka Bernadus Djawa (39) Tewas di bantai Massa di Dusun Mapipa, Desa Raemude, Kecamatan Sabu Barat, Sabtu (31/3).
Bernadus Djawa yang akrab disapa BJ adalah Kanit Reskrim Polsek Sabu Timur yang sedang bertugas bersama anggota lainnya untuk menangkap tersangka pelaku pencurian di Dusun Mapipa, Desa Raemude.
Kapolsek Sabu Timur, Iptu Yoseph K. Dhosa kepada koran ini menjelaskan, dirinya bersama 12 anggota dari Polsek Sabu Timur hendak menangkap tersangka pencuri ternak milik masyarakat dari Kecamatan Sabu Timur.
Pada saat itu sekitar pukul 13:00 Wita anggota Polisi melihat tersangka dan kemudian melakukan pengejaran. Saat kejar-mengejar antara tersangka dengan pihak polisi, tiba-tiba ada bunyi siulan dari atas bukit lalu massa bermunculan dengan membawa senjata tajam berupa parang dan pisau.
Melihat kondisi yang tidak menguntungkan, maka anggota polisi kemudian menarik diri ke belakang sambil mencari lokasi perlindungan. Pada saat itu anggota polisi lainnya belum mengetahui kalau salah satu teman mereka yang adalah Kanit Reskrim ternyata tidak ada bersama mereka.
"Saat kita kejar pelaku, tiba-tiba ada bunyi siulan yang panjang dari atas bukit dan dari balik semak-semak atau rumput. Saat itu tiba-tiba bermunculan massa yang cukup banyak dan memegang senjata tajam. Karena kita tidak mau terjadi bentrok maka kita mengundurkan diri sambil bertahan," jelasnya.
Tiba-tiba mereka mendengar ada letusan senjata api kemudian mereka sadar kalau salah satu anggota mereka tidak ada lagi. Sambil menunggu bantuan dari Polsek Sabu Barat, Polsek Hawu Mehara serta anggota TNI yang ada para anggota polisi yang di kejar masa berusaha mencari perlindungan. "Sambil menunggu bantuan kita berusaha tidak ada bentrokan," ujarnya singkat.
Koran ini yang mendengar informasi tentang hilangnya satu anggota polisi di Dusun Mapipa langsung menuju lokasi bersama-sama dengan Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome. Di Lokasi para anggota di bantu masyarakat dari desa sekitar melakukan penyisiran di dalam hutan maupun rumah warga. Sulitnya lokasi yang berada di atas bukit dan banyak lembah membuat pencaharaian sedikit sulit.
Masyarakat yang ada di dusun Mapipa kemudian dikumpulkan untuk diinterogasi karena banyak infromasi yang beredar dan tidak bisa dibuktikan. sekitar Pukul 17:30 Wita, Kapolsek Sabu Barat, AKP Tommy Wila Huki memerintahkan untuk melakukan tembakan salvo sebanyak tujuh kali ke udara. saat itu situasi benar-benar genting karena hari beranjak gelap. Tepat pukul 18:00 Wita ada masyarakat yang melihat tubuh korban berada dalam lubang kecil berupa parit dan tertutup rumput dimana lokasinya hanya berjarak seratus meter dari tempat anggota polisi berkumpul dengan masyarakat yang sementara di interogasi.
Pantauan koran ini dilokasi kejadian perkara, saat mayat korban di temukan semua anggota polisi histeris dan menangis. Waktu ditemukan Kondisi korban sementara tertelungkup dengan batu besar berada tepat di atas kepala. Sebagaian badannya tertutup rumput lebat. Dibagian kepala ada beberapa luka sayatan dan batok kepala pecah.
Ada tiga luka tusukan di bagian dada dan perut korban. Masyarakat yang dikumpulkan sempat menjadi sasaran emosi para anggota polisi. Melihat Kondisi ini Bupati Sabu Raijua meminta agar semuanya bisa tenang dan mengendalikan diri sehingga tidak terjadi perbuatan yang nanti melanggar hukum.
Masyarakat yang dikumpulkan kemudian digiring menuju Polsek Sabu Barat, sementara anggota melakukan evakuasi terhadap jasad korban. Karna lokasinya yang sulit maka evakuasi ini berlangsung cukup lama hingga bisa mencapai jalan besar dimana mobil ambulance sudah menunggu. Korban kemudian di bawa ke Puskesmas untuk di otopsi kemudian dibawa ke rumah korban di Desa Bodae, Kecamatan Sabu Timur sekitar pukul 22:30 Wita. (kr9/aln)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Feber Depresi Disebut Gay
Redaktur : Tim Redaksi