Kanker Hantui Perempuan Perkotaan

Senin, 02 April 2012 – 06:26 WIB

KANKER merupakan salah satu penyakit mematikan yang diderita masyarakat perkotaan. Para ahli memperkirakan, pada 2030, kanker diperkirakan menjadi epidemi di seluruh dunia dan keberadaannya akan melebihi jumlah kasus penyakit infeksi.

Hal itu disampaikan Dr. Noorwati Sutandyo, SpPD-KHOM, ahli hematologi dan onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais.  Oleh karena itu, masyarakat harus mewaspadai gejala-gejalanya dan melakukan pemeriksaan sejak dini.

"Kanker akan menjadi beban ekonomi seluruh negara di dunia," ujarnya dalam Seminar Awam Tentang Kanker di Jakarta, akhir pekan lalu.

International Agency for Research on Cancer memprediksi, pada tahun 2030 akan ada 26 juta kasus baru kanker dan 17 juta orang di antaranya akan meninggal akibat kanker. "Apabila diagnosis ditemukan dalam stadium lanjut, angka harapan hidup pasien tidak akan panjang," bebernya.
 
Data di Jakarta menunjukkan, kanker payudara masih menjadi penyakit yang paling banyak diderita oleh kaum wanita. Sedangkan pada laki-laki adalah kanker paru-paru. "Data di RS. Kanker Dharmais juga menunjukkan hasil yang sama," tambahnya.

Dia mengungkapkan, masyarakat patut curiga bila pada tubuh ditemukan benjolan yang tidak wajar. Namun begitu, tidak semua benjolan tersebut dapat dikatakan sebagai kanker.

Jika berisi air, paparnya, maka itu bukan kanker melainkan kista. Sementara bila benjolan tersebut berisi daging, maka disebut sebagai tumor. 

Tumor sendiri terdiri atas tumor jinak dan ganas. "Yang ganas inilah yang kita sebut sebagai kanker," tukasnya.

Untuk mengetahuinya, diperlukan pemeriksaan penunjang seperti lewat laboratorium, radiologi dan histopatologi. Tak ada salahnya melakukan pengecekan rutin, demi bisa menanggulangi penyakit sejak dini. Karena bila cepat diketahui, penyembuhannya bisa dimaksimalkan. (dew)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Tomcat, Diskes Siapkan Salep


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler