Kanker Serviks Bisa Dicegah

Jumat, 14 Februari 2020 – 12:59 WIB
Dr. Loo Kwong Sheng Spesialis Obstetric & Gynaeoncology, Gynaecology. Foto Istimewa

jpnn.com - Setiap hari kurang lebih 87 perempuan di Indonesia divonis menderita kanker serviks. Tidak semuanya selamat.

Lebih dari separonya harus berakhir dengan kematian, padahal itu semua bisa dicegah jika saja para perempuan di Indonesia mau melakukan deteksi dini.

BACA JUGA: Cegah Kanker Serviks, Ganti Celana Dalam Setiap 4 Jam

"Caranya dengan tes skrining serviks secara teratur dan melakukan vaksin HPV," ujar Dr Loo Kwong Sheng Spesialis Obstetric & Gynaeoncology, Gynaecology.

Berdasarkan data dari Global Cancer Observatory terungkap bahwa per tahun ada lebih dari 32 ribu perempuan di Indonesia yang terkena kanker serviks.

BACA JUGA: Ladies, 4 Cara ini Bisa Mencegah Terkena Kanker Serviks

Sebanyak 18 ribu di antaranya akhirnya tidak tertolong. Angka penderita kanker leher rahim di Indonesia masih cukup tinggi. Jika dirata-rata yaitu sekitar 24.5 kasus per 100 ribu perempuan.

"Kasus kanker serviks masih tinggi karena banyak perempuan yang belum sadar pentingnya melakukan deteksi dini untuk pencegahan. Padahal biaya untuk pencegahan itu jauh lebih murah dibanding harus melakukan pengobatan," ungkap Dr Loo

BACA JUGA: Bisakah Kondom Mencegah Kanker Serviks?

Kanker serviks disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV). Virus tersebut bisa menular dengan cara kontak langsung dengan kulit penderita. Mayoritas virus ini ditularkan melalui hubungan seksual.

Mereka yang terinfeksi HPV tidak serta merta langsung menderita kanker serviks. Beberapa perempuan bisa menghilangkan virus tersebut dengan sistem kekebalan tubuh yang mereka miliki.

Namun tentu saja mengandalkan sistem imunitas tubuh saja tidak dianjurkan. Itu karena infeksi HPV kadang tidak terdeteksi secara kasat mata.

"Jika infesksi berjalan selama bertahun-tahun, maka tubuh akan membentuk Cervical Intraepithelial Neoplasia (CIN). CIN inilah yang bisa berubah menjadi kanker serviks dalam 5-15 tahun kedepannya," jelasnya.

Karena itu untuk mencegah infesksi HPV yang bisa berlanjut menjadi kanker, disarankan untuk melakukan vaksinasi. Vaksin HPV bisa diberikan pada usia 9-45 tahun.

Sedangkan untuk skrining serviks dianjurkan untuk dilakukan pada orang yang sudah aktif secara seksual. Sebab ada alat yang dimasukkan ke kelamin. 

Skrining serviks ada dua, yaitu dengan cara pap smear dan tes HPV. Jika hasilnya ada yang tidak normal, tidak perlu langsung cemas. Ada pemeriksaan lanjutan yang harus dijalani sebelum memastikan itu kanker serviks atau bukan, yaitu kolposkopi dan biopsi.

Kalau hasilnya ada CIN di leher rahim, operasi ringan bisa dilakukan untuk mengambilnya sebelum itu berubah menjadi kanker.

"Operasi tersebut bisa dilakukan dengan anastesi lokal. Jika sudah diambil, resiko terkena kanker serviks akan berkurang banyak. Namun tidak hilang seratus persen. Skrining serviks secara rutin tetap diperlukan," tandas dia.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler