jpnn.com, JAKARTA - Penyebaran virus Corona (COVID-19) terus meluas di tanah air. Data menunjukkan jumlah pasien terjangkiti mencapai 686 orang pada Selasa (24/3).
Dari jumlah tersebut, 55 orang pasien dinyatakan meninggal dunia, sementara pasien yang sembuh baru 30 orang.
BACA JUGA: Ini Kabar Terbaru Kondisi Menteri Budi Karya yang Positif Corona
Tingginya angka pasien yang meninggal dunia menunjukkan virus yang menjangkiti 168 negara di dunia ini, sangat mematikan.
Paling tidak dibutuhkan alat pelindung diri (APD) yang memadai bagi para petugas medis.
BACA JUGA: Masih Mau Kumpul Ngopi Bareng di Warkop? Jangan Kaget jika Didatangi TNI
Karena mereka yang berada di garda terdepan menolong pasien. Tidak sedikit di antara mereka yang malah menjadi korban.
Selain APD, kantong mayat berkualitas juga diperlukan. Paling tidak untuk mengantisipasi agar jenazah pasien yang terjangkiti virus Corona tidak menimbulkan masalah baru.
BACA JUGA: Lagi, Pasien Meninggal Dunia Sebelum Keluar Hasil Tes Covid-19
Dalam aturan tata cara mengurus jenazah korban Covid-19 yang ditetapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, keberadaan kantong mayat berperan penting.
Jenazah tetap berada dalam kantong yang tersegel, untuk kemudian dimasukan ke dalam peti dan dikebumikan atau dikremasi.
Menurut pelopor pembuatan kantong mayat di Indonesia Erik Gunawan, pihaknya biasa menyediakan kantong mayat berkualitas.
Pemilik usaha tenda store generasi kedua ini mencontohkan pada peristiwa tsunami Aceh dan Mentawai beberapa waktu lalu, perusahaan yang telah berdiri sejak 1975 itu secara khusus mendisain kantong mayat untuk bantuan kemanusiaan, Sehingga benar-benar aman ketika digunakan.
"Untuk kemanusiaan bahan yang digunakan itu harus harus benar-benar diperhatikan. Selain kualitasnya baik, harga juga harus terjangkau. Kami tidak mengeruk keuntungan di balik musibah yang terjadi di Indonesia," ujar Erik di Jakarta, Rabu (25/3).
Erik lebih lanjut menuturkan, pihaknya banyak mengerjakan peralatan keadaan gawat darurat, pascamerebaknya virus Corona.
Seperti, tenda darurat, tenda toilet umum maupun tenda posko. Peralatan tersebut dapat digunakan semua kalangan, baik rumah sakit, kepolisian maupun TNI untuk penanggulangan bencana.
"Kami siap memberikan yang terbaik, membantu 24 jam dalam sehari lewat WhatsApp 0818800611. Silakan hubungi kami," ucap Erik.
Sebelumnya, Kadis Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dan pemuka agama, menyusun standar operasional prosedur (SOP) tata cara mengurus jenazah korban Covid-19.
Di antaranya, petugas harus mengenakan APD lengkap. Kemudian, jenazah dibungkus menggunakan kain kafan kemudian dibungkus dengan bahan dari plastik. Setelah itu dimasukan ke dalam kantong yang tidak mudah tembus.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang