Kantor Baru Jadi Warisan Diana Dewi saat Menjadi Ketua Kadin DKI

Minggu, 11 Agustus 2024 – 12:46 WIB
Ketua Kadin DKI Jakarta periode 2019-2024, Diana Dewi. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta periode 2019-2024, Diana Dewi kembali maju dalam Musyawarah Provinsi (Musprov).

Dia beralasan saat menjabat masih kurang optimal dalam bekerja karena sempat terkendala pandemi Covid-19 selama 2,5 tahun.

BACA JUGA: Diana Dewi: Peduli Lingkungan Hidup Membuat Iklim Ekonomi Berkelanjutan

"Fundamental yang harus dibangun di Kadin DKI Jakarta pada periode 2019-2024 belum mencapai sebuah goals atau tujuan yang saya canangkan akibat pandemi Covid-19," ungkap Diana melalui keterangannya, Minggu (11/8).

Jika terpilih kelak, Diana Dewi akan menuntaskan sejumlah pekerjaan yang belum direalisaikan akibat terkendala Covi-19.

BACA JUGA: Diana Dewi Dapat Dukungan untuk Maju Kembali Sebagai Ketua Kadin DKI

Salah satu capaiannya yang telah terealisasi saat pandemi Covid-19 adalah kantor baru sebagai rumah yang nyaman bagi Kadin DKI Jakarta.

"Semangat untuk memiliki kantor baru Kadin DKI sebagai rumah kita menjadi representative dan kami dan seluruh anggota menjadi lebih merasakan manfaatnya. Hal ini berkat dukungan dari Kadin Pusat serta Kadin wilayah beserta anggotanya luar biasa,” katanya.

BACA JUGA: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Pada 2024, Sandiaga Uno Gandeng Kadin DKI Jakarta

Diana menjelaskan bahwa banyak hambatan saat membangun kantor baru Kadin DKI Jakarta di tengah Covid-19, seperti harus dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan.

"Kami bangun infrastruktur kantor bagian dari kenyamanan berorganisasi bagi semua anggota dan pengurus dan kita bangun ini sebagai rumah pengusaha,” ucapnya.

Kembali maju sebagai Ketua Kadin DKI periode 2024-2029, Diana bersama jajaran pengurus memiliki momentum yang lebih baik untuk memajukan organisai tersebut.

Menurut dia, meski Jakarta bukan lagi ibu kota negara, tetapi pihaknya akan menjadikannya sebagai kota global dalam berusaha.

"Kami akan lebih menciptakan peluang-peluang usaha, terlebih ketika Jakarta sudah tidak menjadi ibu kota lagi. Pengusaha tidak boleh cengeng, apalagi ketika roda perekonomian Jakarta sebagai ibu kota pindah ke IKN di Kalimantan timur," lanjutnya.

Dia menuturkan transformasi Jakarta dari ibu kota menjadi kota global merupakan perjalanan panjang penuh tantangan namun juga peluang, khususnya bagi anggota Kadin.

"Dengan perencanaan matang, kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat termasuk pengusaha, serta komitmen bersama untuk mengatasi berbagai hambatan, Jakarta memiliki potensi untuk menjadi kota global yang inklusif, berkelanjutan, dan menyejahterakan rakyat.

Diana menegaskan bahwa Jakarta sebagai barometer sekaligus pilar dan motor perekonomian nasional harus dipertahankan, meski statusnya kini bukan lagi Ibu Kota Negara.

"Jakarta hingga saat ini masih menjadi wilayah yang paling familiar bagi investor baik dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya,” ujarnya.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler