jpnn.com, BOYOLALI - Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Jawa Tengah, disatroni kawanan perampok.
Kawanan perampok yang diperkirakan enam orang menggunakan senjata tajam dan mengobrak-abrik seluruh ruangan pada Selasa dini hari (2/7). Kasus perampokan itu terjadi pukul 03.00.
BACA JUGA: Bandit Pembobol Minimarket di Depok Didor Polisi
Saat itu, Widiantoro, 28, dan Andri Susanto, 29, penjaga kantor sedang berada di dalam. Tiba-tiba, keduanya dikagetkan dengan suara pukulan keras dari pintu utama.
BACA JUGA: BRI Disatroni, Satpam Disekap, Uang Rp 811 Juta Dirampok
BACA JUGA: Warga Depok Ditemukan Tewas di Kamar Mandi, Diduga Korban Perampokan
Karena curiga, kedua penjaga ini langsung mendatangi sumber suara tersebut. Namun saat baru akan keluar ruangan, keduanya sudah disambut dengan sebilah golok dan diancam akan dibunuh jika berbuat nekat.
Dua penjaga yang ketakutan langsung menuruti perkataan pelaku yang meminta agar tengkurap di ruang sekretariat Disdikbud. Setelah itu tangan dan kaki diikat dengan tali sepatu. Sementara mulut dan matanya juga dilakban.
BACA JUGA: Senjata Serbu Milik Brimob Dirampas Geng Rusia, dipakai untuk Merampok
“Di pintu teralis saya sudah diacungi golok. Pelaku bilang kalau tidak menuruti mereka akan dibunuh,” kata Widiantoro.
Dalam kondisi ketakutan, dia langsung tiarap untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Setelah berhasil melumpuhkan kedua penjaga, pelaku langsung beraksi mengobrak-abrik seluruh ruangan di kantor yang berada di kompleks perkantoran terpadu Pemkab Boyolali tersebut. Semua pintu ruangan dibobol, dan isinya diacak-acak.
BACA JUGA: Otak Perampokan dan Penyekapan Keluarga Camat Terungkap
Brankas besi di ruangan bagian keuangan menjadi sasaran utamanya. Brankas tersebut dijebol dengan cara dirusak dengan alat semacam gerinda tangan.
Apes, para pelaku tak mendapatkan uang tunai. Karena memang di kantor tersebut sudah tak ada uang tunai, seiring pemberlakuan non cash transaksi.
“Karena tak mendapatkan uang tunai, pelaku sempat marah-marah dan mengumpat dengan umpatan adat jawa timuran,” tambah Andri Susanto.
Kepala Disdikbud Boyolali Darmanto mengatakan, kejadian perampokan itu kali pertama diketahui oleh Kabid Kebudayaan Disdikbud Boyolali Budi Prasetyaningsih.
Kebetulan pagi itu dia datang ke kantor paling awal, karena akan ada acara di luar kota. Sampai di kantor dia mendengar teriakan orang terbungkam dan mendapati kedua satpam tersebut masih dalam posisi diikat serta mulut dilakban. Dengan tergopoh-gopoh dia langsung melepaskan ikatan kedua penjaga kantor tersebut.
“Kemungkinan para pelaku beraksi sekitar satu jam. Mereka pergi sesaat sebelum azan Subuh berkumandang,” kata Darmanto.
Kejadian itu langsung dilaporkan ke Polsek Mojosongo dan Polres Boyolali. Pihaknya memastikan tidak ada uang serupiah pun di kantornya yang hilang. Sebab, di lingkungan Pemkab Boyolali sudah tak berlaku uang tunai.
Dari hasil inventarisasi, lanjut dia, tidak ada barang-barang milik Disdikbud yang hilang. Komputer, laptop maupun televisi tidak ada yang dibawa kabur pelaku. Pelaku hanya membawa kabur hardisk CCTV dan dua telepon seluler milik satpam.
BACA JUGA: Leher Sopir Taksi Online Dijepit, Sulit Bernapas, Mobil Raib
Kasat Reskrim Polres Boyolali Iptu Mulyanto mengatakan, kasus tersebut saat ini masih dalam penyelidikan. Petugas masih menyelidiki dan memeriksa saksi-saki untuk mengungkap kasus ini.
“Masih menghimpun keterangan dari para saksi,” ujarnya. (rs/wid/per/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Senjata SS1 Diduga Milik Anggota Brimob Ditemukan di Mobil Misterius
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti