MEDAN-Sehari setelah pelaksanaan pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2013-2018, tiga lokasi vital di Kota Medan diteror bom.
Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut di Jalan, Hotel JW Marriot di Jalan Putri Hijau dan Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jalan MT Haryono diancam akan diledakkan oknmum yang mengaku anggota jaringan Al Qaeda.
Teror disebarkan oknum tak bertanggung jawab melalui pesan singkat yang dikirimkan kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumut, Irham Buana Nasution, dalam dua pesan terpisah, Jumat (8/3) sekira pukul 23.30 WIB.
“Saya mendapat 2 SMS dari nomor yang sama dengan waktu yang hampir bersamaan dan berjarak hitungan detik saja. Mereka menamakan diri Pasukan Bersenjata Mujahidin (PMB) yang merupakan jaringan dari Al Qaeda. Untuk itu, saya sudah berkordinasi dengan aparat kemanan untuk memperketat keamanan,” ungkap Irham Buana Nasution, Sabtu (9/3) di kantor KPU Sumut.
Dalam pesan elektronik bernada ancaman itu, Irham juga mengatakan, peneror turut mengancam pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut yang terpilih. Peneror menyebut pasangan terpilih itu pesanan Negara-negara Barat untuk mengamankan kepentingan mereka. Umat Islam bahkan diperingatkan untuk tidak melintas di lokasi yang diteror.
Setelah melapor kepada pihak keamanan, Irham mengaku sudah mengintruksikan seluruh jajaran sekertariat KPU Sumut untuk tidak terprovokasi. Dia tidak ingin ancaman ini mengintimidasi dan membuat jaringan sekertariat KPU di kabupaten/kota ragu terhadap proses penghitungan suara yang malah tercederai dan menjadi sasaran kesalahan kepada penyelenggara Pemilukada Sumut.
“Saya intruksikan agar formulir C1 yang merupakan formulir hasil perhitungan suara dari sekertariat KPU kabupaten/kota segera dijemput dan akan disimpan di kantor KPU Sumut. Nantinya, formulir C1 itu akan menjadi dokumen otentik yang menjadi objek ketika ada sengekata di Mahkama Konstitusi,” tambah Irham.
Pantauan Sumut Pos di kantor KPU, belasan petugas Brimob berseragam lengkap dan bersenjata, berjaga di kantor KPU provinsi itu. Satu unit mobil Barracuda tampak diparkir di halaman kantor itu. Di luar kantor KPU, juga tampak satu unit mobil water canon dan kawat berduri. Untuk di bagaian samping kantor KPU, juga disiapkan 2 ekor anjing pelacak.
Kapolresta Medan, Kombes Pol Monang Situmorang yang dikonfirmasi terkait kausus itu, enggan berkomentar. Setelah dilayangkan konfirmasi berbentuk sms, Monang tidak memberi jawaban. (mag-10/omi)
Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut di Jalan, Hotel JW Marriot di Jalan Putri Hijau dan Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jalan MT Haryono diancam akan diledakkan oknmum yang mengaku anggota jaringan Al Qaeda.
Teror disebarkan oknum tak bertanggung jawab melalui pesan singkat yang dikirimkan kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumut, Irham Buana Nasution, dalam dua pesan terpisah, Jumat (8/3) sekira pukul 23.30 WIB.
“Saya mendapat 2 SMS dari nomor yang sama dengan waktu yang hampir bersamaan dan berjarak hitungan detik saja. Mereka menamakan diri Pasukan Bersenjata Mujahidin (PMB) yang merupakan jaringan dari Al Qaeda. Untuk itu, saya sudah berkordinasi dengan aparat kemanan untuk memperketat keamanan,” ungkap Irham Buana Nasution, Sabtu (9/3) di kantor KPU Sumut.
Dalam pesan elektronik bernada ancaman itu, Irham juga mengatakan, peneror turut mengancam pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut yang terpilih. Peneror menyebut pasangan terpilih itu pesanan Negara-negara Barat untuk mengamankan kepentingan mereka. Umat Islam bahkan diperingatkan untuk tidak melintas di lokasi yang diteror.
Setelah melapor kepada pihak keamanan, Irham mengaku sudah mengintruksikan seluruh jajaran sekertariat KPU Sumut untuk tidak terprovokasi. Dia tidak ingin ancaman ini mengintimidasi dan membuat jaringan sekertariat KPU di kabupaten/kota ragu terhadap proses penghitungan suara yang malah tercederai dan menjadi sasaran kesalahan kepada penyelenggara Pemilukada Sumut.
“Saya intruksikan agar formulir C1 yang merupakan formulir hasil perhitungan suara dari sekertariat KPU kabupaten/kota segera dijemput dan akan disimpan di kantor KPU Sumut. Nantinya, formulir C1 itu akan menjadi dokumen otentik yang menjadi objek ketika ada sengekata di Mahkama Konstitusi,” tambah Irham.
Pantauan Sumut Pos di kantor KPU, belasan petugas Brimob berseragam lengkap dan bersenjata, berjaga di kantor KPU provinsi itu. Satu unit mobil Barracuda tampak diparkir di halaman kantor itu. Di luar kantor KPU, juga tampak satu unit mobil water canon dan kawat berduri. Untuk di bagaian samping kantor KPU, juga disiapkan 2 ekor anjing pelacak.
Kapolresta Medan, Kombes Pol Monang Situmorang yang dikonfirmasi terkait kausus itu, enggan berkomentar. Setelah dilayangkan konfirmasi berbentuk sms, Monang tidak memberi jawaban. (mag-10/omi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa Dipukul, Kepala Sekolah Diserang
Redaktur : Tim Redaksi