Kapal Kayu yang Angkut 20 Ton BBM Ilegal Dibekuk

Rabu, 04 Januari 2017 – 17:50 WIB
KM Hang Tuah 6 mengangkut bahan bakar minyak (BBM) berupa HSD ilegal dalam pengawasan Petugas di dermaga Yos Soedarso, Lantamal IV Tanjung Pinang. FOTO: Dispen Koarmabar

jpnn.com - JPNN.com - Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV menangkap KM. Hang Tuah 6 yang bermuatan bahan bakar minyak (BBM) jenis HSD sebanyak 20 ton di perairan Selat Dempo sebelah barat Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Senin (2/1).

KM. Hang Tuah 6 GT 34 berbendera Indonesia dinakhodai oleh “LD” dengan 5 orang anak buah kapal (ABK).

BACA JUGA: Komandan Seskoal: Tahun Baru, Semangat Baru

Menurut keterangan ABK, KM. Hang Tuah 6 merupakan kapal kayu yang telah dimodifikasi untuk mengangkut BBM adalah milik “LM” warga Batam.

Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI S. Irawan mengatakan KM. Hang Tuah 6 berlayar dari Kijang Bintan dengan tujuan East OPL, diduga kapal akan menjual BBM secara illegal ke kapal lain di tengah laut atau yang lebih dikenal dengan istilah “ship to ship”.

BACA JUGA: Satuan Kapal Amfibi Koarmatim Gelar Family Gathering

Lebih lanjut, Danlantamal IV mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan oleh tim WFQR, terdapat beberapa pelanggaran yang dilakukan kapal tersebut. Di antaranya tidak memiliki dokumen kapal, ABK tidak memiliki Sijil, tidak dilengkapi dengan dokumen muatan kapal/manifest.

Menurut Irawan, karena ini merupakan kapal kayu yang telah dimodifikasi kita juga mencurigai kalau tonase dari kapal ini tidak sesuai.

BACA JUGA: Prajurit Satlinlamil Surabaya Terima Penyuluhan Hukum

Irawan mengungkapkan, para penyelundup sengaja memanfaatkan momentum libur panjang dengan harapan dapat meloloskan diri dari pantauan aparat. Namun berkat kecermatan dan kegigihan tim WFQR yang secara rutin melakukan patroli berhasil mengamankan kapal tersebut.

“Tindakan para pelaku ini jelas-jelas sangat merugikan negara, BBM bersubsidi yang seharusnya dinikmati dan diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu justru disalahgunakan,” tegas Danlantamal IV.

Dia menambahkan tim WFQR Lantamal IV tidak pernah mengenal waktu dalam menjalankan tugas negara, kita selalu bergerak disaat yang tepat. Pengamanan perairan Kepri merupakan tugas dan tanggung jawab Lantamal IV, untuk itu seluruh jajaran Lantamal IV melalui tim WFQR akan terus menerus memberikan pengabdian yang terbaik untuk nusa, bangsa dan Negara.

Menurut siaran pers Kepala Dispenarmabar Mayor Laut (KH) Budi Amin, untuk penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut, KM. Hang Tuah 6 beserta seluruh ABK dan muatan dibawah pengawalan tim WFQR Lantamal IV dibawa menuju dermaga Yos Sudarso Mako Lantamal IV Tanjungpinang.

BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AL Gelar Latma Multinasional Aman 2017


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
TNI AL  

Terpopuler