Kapal Nelayan Meulaboh Karam di Perbatasan Perairan Thailand

Jumat, 21 Desember 2018 – 22:02 WIB
Kapal nelayan Meulaboh karam. Foto ilustrasi: dokumen JPNN

jpnn.com, BANDA ACEH - Tiga nelayan asal Padang Sirahet, Meulaboh, Aceh Barat, lolos dari maut setelah Kapal Doa Aulia yang mereka tumpangi karam akibat diterjang ombak di perbatasan perairan Indonesia dengan Thailand.

Mereka terapung di laut lepas selama empat hari dengan menggunakan badan kapal yang dijadikan sebagai pelampung. Ketiga nelayan itu masing-masing Adi Saputra (nakhoda), Mawardi (ABK), dan Sufriadi (ABK).

BACA JUGA: Layanan Kapal Ekspres Rute Ule Lheu - Balohan Sabang Disetop

Wakil Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftachuddin Cut Adek mengatakan, mereka bertiga ditolong nelayan Belawan, Sumatera Utara (Sumut) yang melintas di sekitar lokasi dan berhasil mengevakuasi.

"Tiga nelayan Aceh diselamatkan kapal nelayan belawan yang di nakhodai oleh Pawang Nasir asal Pidie," ujar Miftachuddin, di Kantor Panglima Laot Aceh, Lamgugop, Kamis (20/12).

BACA JUGA: Ulama Aceh Minta Presiden Jokowi Bersabar

Sebelumnya, ketiga nelayan tersebut melaut pada tanggal 10 Desember dari Pelabuhan Padang Sirahet, Meulaboh. Mereka menuju ke arah titik 0493 atau arah menuju perbatasan Thailand.

Pada tanggal 15 Desember, kapal Doa Aulia 5 GT tenggelam dihempas badai dan hanyut hingga tiga hari kemudian ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB.

BACA JUGA: Wako Banda Aceh Berharap Presiden Jokowi Promosikan Wisata

"Setelah itu kapal belawan menghubungi kapal dari Banda Aceh yang dinakhodai oleh Pawang Doyok dan mereka di jemput di arus Cut Pulo Aceh," jelasnya.

Dengan bantuan dari berbagi pihak, para nelayan berhasil dievakuasi ke pelabuhan PPS Kutaraja dan dijemput Wakil Panglima Laot Aceh, Baharuddin dan didampingi Mukhlis dari pangkalan PSDKP Lampulo untuk diantar ke Kantor Panglima laot Aceh, Kamis (20/12).

Kata Miftachuddin, ketiga nelayan tersebut akan diantar ke kampung halaman padang Sirahet, Meulaboh, dengan menggunakan kendaraan lintas darat.

"Nelayan yang ingin berangkat melaut, supaya melihat kondisi cuaca dan melengkapi berbagai perlengkapan sebelum berangkat," harap Miftachuddin. (adi/mai)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 1.919 Jiwa Warga Bireuen Terpaksa Mengungsi Akibat Banjir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler