Kapal Nelayan Tiongkok Masih Bertahan di Laut Natuna, Ini Langkah TNI

Senin, 06 Januari 2020 – 06:51 WIB
KRI Tjiptadi ikut disiagakan untuk mengamankan Laut Natuna. Foto: Antara Kepri/ Cherman

jpnn.com, TANJUNGPINANG - Hingga Minggu (5/1), kapal nelayan Tiongkok masih bertahan di Laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

Pangkogabwilhan I TNI Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan, kapal-kapal asing tersebut bersikukuh melakukan penangkapan ikan secara legal yang berjarak sekitar 130 mil dari perairan Ranai, Natuna.

BACA JUGA: Militer Tiongkok Memang Lebih Kuat, Tetapi demi NKRI, Pemerintah Jangan Ragu

"Mereka didampingi dua kapal penjaga pantai dan satu kapal pengawas perikanan China (Tiongkok)," kata Yudo Margono dalam konferensi pers di Pangkalan Udara TNI AL di Tanjungpinang, Kepri, Minggu.

Dijelaskan Yudo, TNI sudah melakukan gelar operasi dengan menurunkan dua unsur KRI guna mengusir kapal asing tersebut keluar dari Laut Natuna.

BACA JUGA: Mahfud MD: Indonesia Tidak Akan Negosiasi dengan Tiongkok Soal Natuna

"Kami juga gencar berkomunikasi secara aktif dengan kapal penjaga pantai China (Tiongkok) agar dengan sendirinya segera meninggalkan perairan tersebut," katanya menegaskan.

Operasi ini, kata dia, tidak memiliki batas waktu sampai kapal Tiongkok betul-betul angkat kaki dari wilayah maritim Indonesia.

BACA JUGA: Instruksi Presiden Jokowi ke Panglima TNI, Basuki, dan Doni

"Fokus kami sekarang ialah menambah kekuatan TNI di sana. Besok akan kami gerakkan empat unsur KRI lagi untuk mengusir kapal-kapal itu," katanya.

Sampai saat ini, kata dia, tindakan yang dilakukan TNI masih bersifat persuasif dengan memperingati kapal China bahwa mereka sudah menerobos sekaligus menangkap ikan secara ilegal di Laut Natuna.

"TNI mengedepankan upaya damai dalam menangani persoalan ini," katanya menambahkan.

Pangkogabwilhan I turut menyampaikan berdasarkan pantauan TNI pada saat ini yang terdeteksi memasuki Laut Natuna hanya kapal nelayan Tiongkok.

Kapal nelayan dari negara lain, seperti Vietnam, tidak berani lagi masuk ke zona tersebut.

"Kapala nelayan Vietnam sudah banyak kami tangkap, jadi mereka tidak berani lagi," kata Yudo. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler