jpnn.com - BUSAN - Kapal Pinisi mulai "berlayar" lagi di pameran wisata pesiar, Seatrade Cruise Asia 2016 di Busan, Korea Selatan. "Pelayaran" Pinisi yang secara konsisten mendominasi desain pameran Wonderful Indonesia itu mulai mempengaruhi Kota Ginseng pada 12-14 Mei 2016. Ada tulisan besar: Visa Free to Indonesia, di booth Kemenpar RI.
"Ini bukan pelayaran sesungguhnya. Phinisi kami jadikan tema pameran wisata pesiar Seatrade Cruise Asia 2016 di Busan, Korea Selatan. Misi yang dibawa adalah mempromosikan wisata bahari Indonesia," terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Kemenpar, I Gde Pitana, Selasa (12/5).
BACA JUGA: Diduga Sebabkan Banjir, LHK Sidak Tambang Pasir di Bogor
Di Busan, replika perahu Phinisi Nusantara berukuran 2 x 7 meter terpampang sangat anggun. Desainnya dibuat kokoh. Kesan satu-satunya kapal dari kayu yang mampu mengarungi lima benua dunia tersampaikan. Vancouver di Kanada, keganasan Samudera Pasifik, Australia, Madagaskar hingga Jepang, semua sudah pernah diterabas Phinisi. Lantaran itulah posisinya diletakkan di atas booth.
Posisinya di atas bentang layar bertuliskan Wonderful Indonesia. Tak jauh dari situ, ada tulisan besar Visa Free to Indonesia yang menyapa. Pengunjung pameran jadi banyak berkerumun lantaran penasaran dengan ajakan visa free tadi.
Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar, Vincensius Jemadu mengatakan, kebijakan bebas visa itu seperti magnet. Punya daya tarik yang kuat lantaran ada International Openess.
BACA JUGA: Aneh, Kok Golkar Mau Diatur-atur
"Ini seperti men-drive wisman untuk masuk ke tanah air. Target kami, Kementerian Pariwisata bisa menarik 2.500-3.000 wisatawan pesiar melalui pameran kali ini," papar Vincen.
Dari riset yang sudah dilakukan tim pemasaran Asia Pasifik Kemenpar, pengeluaran wisman asal Korea cukup besar. Angkanya mencapai $1.100-$1.200 per wisatawan. "Mudah-mudahan Juni-Juli sudah ada hasilnya," harapnya.
BACA JUGA: Momentum Mengetuk Pintu Pasar Wisman Jepang
Di Korea, Kemenpar juga menghadirkan informasi mengenai seluruh wilayah Indonesia yang bisa didatangi cruise dan yacht. Setidaknya ada lima wilayah yang ditonjolkan. Surabaya, Semarang, Bali, Lombok, dan Raja Ampat ada di barisan top 5 destinasi cruise dan yacht yang ditawarkan.
"Indonesia menghadirkan 6 seller yang merupakan perusahaan operator tur wisata pesiar asal Indonesia. Mereka adalah Destination Asia, Sea Horse, Wallacea, Pearl of Papua, Royal Purnama, dan Scuba Dive. Para seller ini yang mempresentasikan paket-paket wisata cruise di Indonesia. Ada yang 8 hari 7 malam, ada juga yang 13 hari 12 malam," beber Vincen.
Kalau soal bio diversity dan keindahan wisata bahari, Menpar Arief Yahya sangat pede. Maritime Indonesia jauh lebih menarik dan menantang. Mau yang model seperti apa saja, ada jauh lebih variatif. Price competitiveness ke destinasi Indonesia juga sangat bagus. "Dengan jumlah dolar yang sama, akan mendapatkan fasilitas yang lebih yang didapat," kata Arief Yahya.
Dari 10 Top Destinasi Prioritas yang diluncurkan sejak 2015, tujuh diantaranya berbasis wisata maritim, yakni Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Mandalika Lombok, Labuan Bajo Komodo, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara. Belum lagi destinasi bahari kelas dunia lain, seperti Raja Ampat, Derawan, Katimunjawa, Pulau Moyo, Manado, Bitung dan lainnya.
"Kekuatan alam kita di wisata bahari memang tak tertandingi. Kita bagi dalam tiga kategori, pertama Coastal Zone atau wisata bentang laut atau pantai. Lalu Underwater, keindahan bawah laut yang dijual. Ketiga, sea zone, atau antar pulau seperti yacht dan cruising," ucapnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilihan Caketum Golkar Segera Dimulai
Redaktur : Tim Redaksi