Dari data yang ada, jumlah penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Samarinda menuju Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), berjumlah 779 orang. Jumlah tersebut kurang dari seperempat jumlah penumpang pada Rabu lalu, dengan hampir 4.000 penumpang.
Sesuai jadwal, Jumat kemarin merupakan waktu berlayar bagi KM Prince Soya. Kapal yang biasanya mengangkut 1.500 penumpang, ditambah dispensasi sebanyak 500 orang itu, akhirnya diberangkatkan pada pukul 14.00 Wita.
Sebelum sauh KM Prince Soya diangkat, Gubernur Awang Farok Ishak beserta rombongan, didampingi Kepala Administrasi Pelabuhan (Adpel) Kota Samarinda Kapten Bay M Hasani, datang ke Pelabuhan Samarinda, untuk melakukan sidak.
Dipandu oleh pemilik kapal, gubernur naik ke atas kapal dan menyapa sejumlah penumpang yang hendak berangkat mudik.
Awalnya gubernur hanya melakukan sidak pada bagian-bagian atau dek tertentu yang ada di kapal. Namun Awang Faroek rupanya masih belum puas melihat isi serta fasilitas KM Prince Soya. Sehingga durasi sidak pun menjadi lebih lama.
“Alhamdulillah, saya berterima kasih atas kerja sama yang baik antara Adpel, Pelindo dan juga kepolisian serta instansi terkait lainnya, yang sudah membantu dan mengupayakan arus mudik pada tahun ini berjalan dengan aman dan lancar,” kata Awang.
KM Prince Soya, jelas Awang, adalah kapal penumpang yang terakhir, yang memang dipersiapkan untuk melayani penumpang yang hendak pulang kampung.
“Pemberian dispensasi, kami rasa wajar saja. Kapasitas kapal ini adalah 1.500 penumpang, untuk itu ditambah menjadi 500, sehingga total penumpang yang bisa dimuat, adalah sebanyak 2.000 orang. Namun demikian, ada pengecualian yang kami berikan, yakni kapal tak boleh digunakan untuk mengangkut kendaraan,” tandasnya. (oke/lee)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY: Papua Ada Di Hati Kita Semua
Redaktur : Tim Redaksi