Kapal Terbalik, Tujuh Peziarah Peringatan Jumat Agung Tewas

Sabtu, 19 April 2014 – 09:04 WIB

LARANTUKA - Prosesi Semana Santa dalam rangka merayakan Jumat Agung di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berujung duka. Satu unit kapal motor fiber Nelayan Bhakti pengiring peti Tuan Menino (patung Bunda Maria) terbalik dan karam saat melintasi Selat Gonzalo antara Pulau Flores dan Pulau Adonara. Tujuh orang ditemukan tewas, terdiri atas tiga anak dan empat orang dewasa.

Satu di antara tiga anak tersebut masih berusia dua tahun

Timor Express (Timex/Jawa Pos Group) melaporkan, berdasar keterangan beberapa penumpang yang selamat, kapal sarat penumpang itu tenggelam pada pukul 11.10 Wita. Saat melintasi selat sempit itu, arus laut yang deras membuat kapal tersebut oleng. Saat kapal oleng, para penumpang yang dilanda kepanikan langsung melompat ke laut. Insiden itu membuat peserta arak-arakan lainnya heboh. Beberapa kapal pengiring lain mendekat untuk mengevakuasi para penumpang kapal tersebut.

Hingga kemarin sore, sudah ada 53 penumpang yang bisa dievakuasi dan kini dirawat intensif oleh tim medis setempat. Berdasar hasil identifikasi, enam di antara tujuh korban tewas merupakan warga Kelurahan Lewolere, Kecamatan Larantuka. Mereka adalah Andreas Temolo Kleden, 2; Merlina Wangge, 32; Maria Nogo Werang, 36; suster Epifani CIJ; Dede Badin, 9; dan Ludofikus Tukan alias Ludi Pedro, 25. Seorang korban lagi bernama Adolius Tua Doken, 36, warga Lewotukan, Kabupaten Lembata.

Sementara itu, korban selamat terdiri atas 41 orang dewasa dan 12 anak. Mereka mendapat perawatan intensif di RSUD Larantuka. Diperkirakan masih ada penumpang kapal yang hilang. Hal tersebut diketahui dari sejumlah orang yang melaporkan bahwa anggota keluarga mereka belum ditemukan.

Salah seorang penumpang selamat, Ersi Krowin, kepada Timex menuturkan, dirinya dan rombongan menumpang kapal dari Lewolere. Tiba di Pantai Palo, arak-arakan perahu Tuan Menino dan kapal peziarah mulai bergerak. "Kami punya kapal langsung putar arah dan ikut rombongan. Tiba-tiba kapal miring. Ada yang panik, tapi ada juga yang tidak. Miring itu kan biasa. Tapi, yang panik semuanya lari ke satu sisi. Kapal langsung tenggelam," katanya. (krf-2/aln/byu/kim) 

BACA JUGA: Verifikasi Honorer K2 Belum Tuntas

BACA ARTIKEL LAINNYA... Desak 2.155 Honorer K2 Diangkat jadi CPNS Tanpa Tes


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler