Kapan Sarkem Bisa Menyusul Dolly dan Kalijodo?

Jumat, 04 Maret 2016 – 13:49 WIB
Salah satu gang di kawasan Pasar Kembang, Kota Jogja. Foto: Radar Jogja/JPG

jpnn.com - JOGJA – Kesuksesan penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya dan Kalijodo di Jakarta Utara membuat beberapa kalangan di Jogjakarta merasa perlu mengikuti langkah serupa untuk menutup kawasan prostitusi Pasar Kembang alias Sarkem. Terlebih, sebelumnya pernah ada contoh ketika Jogja berhasil menutup lokalisasi Sanggrahan.

Menurut Kapolresta Jogja, Kombes Pol Prihartono Eling Lelakon, pihaknya akan sangat mendukung jika pemerintah menutup lokalisasi terselubung di kawasan Sosrowijayan, Gedongtengen, Kota Jogja itu. Hanya saja, katanya, penutupan lokalisasi memang bukan menjadi kewenangan kepolisian saja.

BACA JUGA: Dibutuhkan 1.000 PNS Lagi

“Kalau penutupan lokalisasi itu bukan tugas kepolisian saja. Karena itu menyangkut dengan aspek sosial. Ada peran pemerintah yang legal untuk menutup sebuah lokalisasi,” ujarnya seperti dikutip Radar Jogja (Jawa Pos Group).

Ia mencontohkan penutupan lokalisasi di Kalijodo, Jakarta, dan Dolly, Surabaya. Kedua lokalisasi yang lebih besar dari Sarkem itu bisa sukses ditutup.

BACA JUGA: Ketua KPU: Sebelum Jokowi, KPU sudah Lelang Jabatan

Ia menilai kesuksesan penutupan Dolly dan Kalijodo tak terlepas dari peran pemerintah dalam menggarap aspek sosialnya.  “Selama aspek sosial ditindaklanjuti pemerintah, kami pasti siap. Saya yakin, polisi dan TNI akan mendukung keteraturan dan kenyamanan masyarakat,” tambahnya.

Mantan Wadir Sabhara Polda DIJ itu menambahkan, penutupan lokalisasi bisa berjalan lancar selama ada kemauan serius dari pemerintah. Selanjutnya, pemerintah bisa mendampingi para bekas pekerja seks komersial.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Gubernur Ganteng Ini Sambangi Korban Banjir

“Di Surabaya dengan membentuk UMKM (usaha mikro kecil dan menengah, red). Kalau di sana (Sarkem, red), bisa dengan cara yang sama,” tegasnya.

Sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jogja dalam rapat kerja di Komisi A DPRD DIJ, Rabu (2/3) sepakat untuk menutup Sarkem. Langkah itu berkaca dari beberapa daerah yang berhasil menertibkan lokalisasi.

“Di beberapa kota lain sudah dilakukan penetiban. Lokalisasi Sarkem seharusnya juga bisa ditutup,” ujar  anggota Komisi A DPRD Kota Jogja, Bambang Krisnadi.

Menurutnya, beberapa kota seperti Surabaya, terakhir di DKI Jakarta, telah memberikan contoh tentang cara menutup lokalisasi. “Kenapa di Kota Jogja tidak melakukan yang sama. Itu (Sarkem, red) sangat bisa ditutup, tinggal bagaimana win-win solution saja,” ujar dia.

Politikus PDIP itu menegaskan, Jogja memiliki nilai-nilai budaya yang luhur. Nilai-nilai itu harusnya dijunjung oleh para pemangku kepentingan, baik di Pemkot Jogja ataupun Pemprov DIJ.

“Jogjakarta ini kan merupakan ikon budaya. Lalu apakah kegiatan di lokalisasi Sarkem itu sesuai dengan budaya kita?” katanya.(eri/pra/ong/JPG/ara/JPNN)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polwan Termuda di Polres Kendal Ini Bikin Gimana Gitu....


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler