Kapan Si Kecil Boleh Minum Susu Kedelai?

Rabu, 13 November 2019 – 23:21 WIB
Ilustrasi susu. Foto: Y. Photo Studio/Shuttterstock

jpnn.com - Nutrisi terbaik bagi si Kecil yang masih berusia di bawah satu tahun adalah air susu ibu (ASI) karena memiliki kandungan nutrisi paling lengkap dan tidak ada susu buatan manusia yang mampu menandinginya.

Namun, ada situasi dan kondisi tertentu yang membuat jumlah ASI tidak mencukupi untuk Si Kecil. Saat itulah Si Kecil membutuhkan asupan susu pertumbuhan, seperti susu pertumbuhan kedelai. Tapi, kapan waktu yang tepat untuk memberikannya?

BACA JUGA: Benarkah Susu Kedelai Tidak Ramah Bagi Penderita Asam Urat?

Idealnya, ASI diberikan secara eksklusif sejak Si Kecil lahir hingga usia 6 bulan. Setelah itu, ASI tetap dilanjutkan bersama makanan pendamping hingga Si Kecil berusia dua tahun. Faktor alergi bisa jadi salah satu penyebab tersendatnya produksi ASI oleh Bunda.

Susu kedelai vs susu pertumbuhan kedelai

BACA JUGA: Mana Lebih Tepat untuk Anak, Susu Sapi atau Susu Kedelai?

Sebelum membahas lebih jauh tentang pemberian susu pertumbuhan kedelai pada Si Kecil, pertama-tama Bunda harus tahu perbedaan antara susu kedelai dengan susu pertumbuhan kedelai. Sebab, komposisi keduanya berbeda jauh.

Susu kedelai merupakan susu yang terbuat dari sari kedelai murni, tanpa tambahan atau penyesuaian apapun. Susu kedelai dapat dibuat sendiri di rumah dan banyak dijual bebas, baik dengan nama susu kedelai, sari kedelai, air tahu, dan nama-nama lainnya.

Sementara itu, susu pertumbuhan kedelai adalah susu dengan bahan dasar protein kedelai. Namun susu ini diolah sedemikian rupa sehingga komposisinya sesuai untuk Si Kecil, baik dari segi kandungan nutrisi, elektrolit, osmolaritas, dan aspek penting lainnya.

Susu pertumbuhan kedelai diolah di pabrik secara khusus dan harus sesuai dengan standar yang ditetapkan di peraturan pembuatan susu pertumbuhan secara internasional, baik dari segi nutrisi, kebersihan, hingga pengemasannya.

Mengapa penting untuk mengetahui perbedaannya? Sebab, pemberian susu untuk Si Kecil harus sesuai, baik dari kandungan nutrisi untuk menjamin pertumbuhannya. Begitu juga aspek osmolaritas dan kandungan elektrolitnya agar tidak menyebabkan kerusakan ginjal dan masalah saluran cerna.

Susu kedelai tak hanya sekedar susu alternatif

Susu pertumbuhan kedelai yang berasal dari isolat protein kedelai merupakan salah satu alternatif konsumsi susu pada Si Kecil yang mengalami alergi susu sapi. Susu pertumbuhan kedelai ini bisa dikonsumsi sampai Si Kecil berusia 1-3 tahun sebagai susu pertumbuhannya. Namun jika Si Kecil diatas 3 tahun masih alergi terhadap susu sapi atau ia menyukai susu dengan rasa soya, maka masih tetap bisa dilanjutkan untuk diminum.

Salah satu susu isolat protein kedelai yang bisa Bunda coba adalah Morinaga Chil Kid dan Chil School Soya MoriCare+ Prodiges. Diperkaya dengan 100 persen isolat protein soya yang kualitasnya setara susu sapi, serta L-Metionin, kamitin, asam amino esensial, serta vitamin dan mineral, Morinaga Chil Kid dan Chil School Soya MoriCare+ Prodiges bisa dijadikan sebagai asupan penunjang utama Si Kecil.

Selain itu, di dalamnya juga terdapat nutrisi AA, DHA, kolin, asam lemak esensial, AAL & AL (Alfa-Linolenat & Linoleat), fospolipid, dan zat besi untuk kecerdasan multitalenta; probiotik dan prebiotik FOS untuk pertahanan tubuh ganda; serta kombinasi vitamin D dan kalsium untuk tumbuh kembang optimal Si Kecil.

Susu pertumbuhan Morinaga Chil Kid dan Chil School Soya juga mengandung Probiotik Bifidobacterium Ganda (Bifidobacterium longum dan Bifidobacterium breve). Keduanya dapat membantu mengurangi gejala alergi yang muncul serta meningkatkan penyerapan nutrisi yang lebih baik.

Bifidobacterium longum, selain meningkatkan penyerapan nutrisi, juga membantu mencegah infeksi saluran napas. Adapun, Bifidobacterium breve bermanfaat untuk mencegah diare dan infeksi saluran cerna. Dengan Probiotik Bifidobacterium Ganda, saluran pencernaan Si Kecil dapat terjaga dengan baik.

Kapan usia terbaik si kecil dapat minum susu kedelai?

Berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jika Si Kecil alergi susu sapi, maka sebaiknya tetap diberikan ASI. Kalau Si Kecil yang alergi tersebut kurang beruntung untuk mendapatkan ASI, maka carikan susu penggantinya yang sesuai. Susu isolat protein kedelai dapat menjadi alternatif jika asam amino tidak tersedia.

Tentunya, susu isolat protein kedelai ini dapat dilanjutkan menjadi susu pertumbuhan Si Kecil. Susu pertumbuhan kedelai baru mulai dapat diberikan pada Si Kecil diatas usia enam bulan.

Sebab, sebelum usia enam bulan, Si Kecil sangat diharapkan mendapatkan untuk ASI secara eksklusif. Sementara itu, susu kedelai murni yang biasa dijual bebas baru dapat dikonsumsi oleh Si Kecil saat berusia di atas satu tahun.

Nah, kini Bunda tak perlu bingung lagi kapan waktu yang paling tepat untuk memberikan susu pertumbuhan kedelai pada Si Kecil. Selain itu, dengan kekayaan kandungan dan manfaatnya, susu pertumbuhan kedelai tak hanya sekadar alternatif untuk Si Kecil yang alergi dengan produk susu lainnya.(MS/RH/klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler