Kapolda Banten Dapat Penghargaan dari Buwas Setelah Bongkar Mafia Beras

Kamis, 19 Oktober 2023 – 00:00 WIB
Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto menerima penghargaan dari Dirut Bulog Budi Waseso. Dok: Humas Polda Banten.

jpnn.com, JAKARTA - Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho menerima penghargaan dari Dirut Perum Bulog Komjen (purn) Budi Waseso (Buwas) setelah membongkar mafia beras dalam penyaluran beras Stabilisasi Patokan Harga Pangan (SPHP).

Penyerahan penghargaan itu dilakukan Buwas di Ruang Rapat Besar Lantai 2 Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Rabu (18/10). Dalam acara penyerahan penghargaan itu, Kapolda Banten didampingi Dirreskrimsus, Dirreskrimum, dan Dirresnarkoba Polda Banten.

BACA JUGA: Anggota Intel Polda Banten Meninggal di Indekos, Ini Penyebabnya

Rudy menyebut penghargaan yang diberikan Bulog sebagai penyemangat bagi anggota Polda Banten agar lebih bernyali dan berani lagi mengungkap kasus mafia beras.

“Ini (penghargaan) sebagai penyemangat bagi anggota Polda Banten, khususnya Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Banten,” kata Rudy dalam siaran persnya.

BACA JUGA: Kasus Dugaan Pemerasan, Kapolda Sudah Kirim Surat kepada Pimpinan KPK

Rudy pun memotivasi jajarannya agar lebih bernyali mengungkap kasus mafia beras dalam pedistribusian dan penyaluran beras Bulog demi mendukung program stabilisasi pasokan dan harga pangan secara nasional.

Dalam kesempatan itu, Buwas mengungkapkan ada pihak yang mencoba bermain dengan stok beras.

BACA JUGA: Pengusaha Dukung Langkah Buwas Berantas Mafia Beras

Salah satu modusnya dengan membeli beras murah dari Bulog, kemudian menjualnya dengan harga mahal. Padahal, peruntukan beras itu untuk masyarakat yang membutuhkan.

Buwas mengatakan beras yang disalurkan oleh Bulog adalah beras premium. Beras yang disalurkan bentuk curah untuk mempercepat terdistribusinya beras itu kepada masyarakat.

Namun, kata dia, ada mafia beras yang menjual beras Bulog itu ke pedagang untuk mendapatkan keuntungan.

"Yang lalu itu, mereka itu membeli dari Bulog itu Rp 8.300 (dengan biaya angkut gudang), mereka jual langsung Rp 12.000 sampai Rp 13.000 dengan diganti karungnya dan dampaknya jelas banyak negatifnya," ujar Buwas.

Praktik itu lazim terjadi di berbagai daerah, tetapi terungkap salah satunya di Banten. Buwas pun memberi penghargaan kepada Polda Banten karena berhasil mengungkap kasus ini.

"Ini terjadi bukan hanya di Banten, tetapi begitu terungkap di Banten, maka di wilayah lain mulai mereda. Bukan berarti tidak mungkin timbul kembali, karena sekarang ini beras sedang mahal," katanya.

Saat ini Bulog sedang melakukan operasi pangan melalui Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) serta penyaluran bantuan pangan dari pemerintah kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

"Beras premium sampai ada Rp 17-18 ribu, bahkan satu daerah sampai Rp 21 ribu. Nah, ini kalau tidak disikapi dengan operasi pasar yang dari sudut komersial, ini pasti akan terus (naik)," kata Buwas. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... IPW Puji Gerak Cepat Komjen (Purn) Buwas dan Irjen Rudy Heriyanto


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler