jpnn.com - JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan, aparat kepolisian harus bisa mengambil keputusan secara proporsional. Dalam hal ini apakah perlu melakukan tindakan tegas seperti menembak pelaku kejahatan atau tidak.
"Kalau seandainya tidak mengancam, maka tidak boleh tembakan mematikan. Kalau melarikan diri dan tidak membahayakan orang lain, tugas polisi kejar," ucap Tito dalam diskusi "Keamanan Jelang Lebaran" di Menteng, Jakarta, Sabtu (4/7).
BACA JUGA: Ini Langkah Polda Metro Jaya Jaga Keamanan Ketika Mudik Lebaran
Tito pun sempat menyampaikan kelakar mengenai polisi yang harus mengejar pelaku kejahatan yang tidak membahayakan orang lain. "Makanya polisi tidak boleh gemuk-gemuk, harus kurus-kurus," kata mantan Kapolda Papua itu.
Tito menjelaskan, seorang personel polisi harus bisa menilai situasi dengan baik. Dia mencontohkan hal itu dalam kondisi seseorang yang mau diparang oleh pelaku kriminal.
BACA JUGA: Pemprov DKI Pastikan Kekosongan Posisi Bupati Kepulauan Seribu Segera Terisi
"Sudah jelas masyarakat mau diparang, kalau didiamkan mati, tidak ditembak maka polisi itu bisa dituntut," ujar Tito.
Namun, Tito menambahkan, apabila seorang penjahat memberikan ancaman kepada petugas dan masyarakat, maka tindakan tegas perlu dilakukan. "Karena itu prinsipnya proporsional. Tembak mati mereka yang mengancam keselamatan petugas dan masyarakat. Kalau tidak melakukan tindakan itu petugasnya mati atau masyarakatnya mati," tandasnya. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Asyikkk... Pemudik Bisa Titip Mobil Gratis di Polsek dan Polres
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buya Syafii Puji Keberanian Ahok Dalam Bongkar Kasus Korupsi
Redaktur : Tim Redaksi