Kapolda Minta Rusuh Pejaten tak Terulang

Selasa, 18 Agustus 2015 – 09:03 WIB
Kapolda Banten Brigjen Boy Rafli Amar. Foto: Dokumen JPNN.co

jpnn.com - SERANG - Kapolda Banten Brigjen Boy Rafli Amar berharap agar bentrok warga dua kampung di Desa Pejaten tidak terulang. Untuk itu, ia meminta agar perayaan kemenangan pada pemilihan kepala desa tidak berlebihan agar kejadian di Pejaten tak terulang.

Menurut Boy, merayakan kemenangan berlebihan pilkades bisa menyebabkan gesekan atau ketersinggungan antarpendukung calon kepala desa yang kalah.

BACA JUGA: Suami Sembunyi-sembunyi saat Pegang HP, Istri Cemburu, Begini jadinya

“Masing pihak pemenang pilkades jangan euforia terlalu berlebihan, satu kampung pendukung itu bisa tersindir. Beberapa kampung kan terjadi rivalitas, kalau euforia berlebihan bisa mengundang sakit hati dan gesekan,” kata kapolda dilansir Radar Banten (Grup JPNN.com), Selasa (18/8).

Dia mengungkapkan, proses hukum terhadap aksi saling serang kedua kampung di Desa Pejaten hingga kini masih berjalan termasuk memeriksa beberapa orang untuk dimintai keterangan. Penyidik hingga kini masih melakukan upaya penyelidikan termasuk siapa yang menjadi dalang atau provokator aksi.

BACA JUGA: Geliat Prostitusi di Lampung, si Abu-abu Bertarif Rp 2 Juta

“Proses penegakan hukum masih berjalan. Kita masih upaya penyelidikan siapa yang menjadi dalang atau provokator aksi. Dari pemeriksaan nanti baru akan ada tersangka,” ujarnya.

Kapolda menjelaskan, Polda Banten juga berupaya untuk mendamaikan kedua belah pihak agar tidak terjadi bentrokan susulan. Dia mendukung upaya hukum bagi pihak yang tidak menerima dengan hasil putusan pilkades.

BACA JUGA: Baca Nih! Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya

“Kita selesaikan secara islah kedua belah pihak. Kalau yang belum terima putusan pilkades silakan ajukan gugatan,” jelas Kapolda.

Disinggung adanya dugaan campur tangan oknum LSM yang menjadi otak provokator, kapolda masih melakukan pendalaman. Dia meyakini adanya dalang yang menjadi penggerak massa.

“Kita masih dalami, tidak mungkin ada masyarakat bergerak tanpa adanya provokasi. Jika punya fakta kesana bisa jadi pidana,” tandasnya.(radarbanten/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... EDAN! Dua Pria Itu Garap Istri Sahabatnya di Dapur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler