jpnn.com - JAKARTA – Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw menjamin keamanan pelaksanaan salat Idul Adha di Tolikara, Papua. Paulus mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan TNI untuk menambah kekuatan dalam pengamanansalat Idul Adha tersebut.
“Kalau kita sudah menjamin, kita akan melakukan koordinasi dengan TNI,” ujar Paulus saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (8/9).
BACA JUGA: APKLI Kutuk Keras Gugatan Keraton Jogja Rp 1,1 Miliar terhadap 5 PKL
Dijelaskan Paulus, negara ini sudah mengatur kebebasan beragama. Bahkan, kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing juga sudah dijamin negara.
“Salat Idul Adha merupakan sebuah kewajiban umat muslim yang harus dijalankan sehingga harus diamankan semua rangkaiannya itu tanpa kecuali,” jelas Paulus.
BACA JUGA: Kantor Disdukcapil Dibobol Maling, Hard Disk Data e-KTP Lenyap
Menurut dia, jika ada pihak yang menyatakan tidak bertanggungjawab akan keamanan jika Salat Idul Adha masih digelar, maka negara yang bertanggungjawab memberikan pengamanan.
“Kami akan melakukan kekuatan pengamanan saudara-saudara di Tolikara,” katanya.
BACA JUGA: Penunggang Motor Ngantuk, Honda CB Ringsek Tabrak Jembatan
Sebelumnya diketahui, beredar kabar bahwa kelompok Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) mengajukan tiga syarat agar umat muslim bisa melaksanakan Salat Idul Adha. Hal ini diungkap oleh salah seorang tokoh muslim di Tolikara Ustadz Ali Mukhtar.
Syarat itu pertama, GIDI meminta nama baiknya diperbaiki dan meminta gereja GIDI di Solo dibuka kembali. Kedua, pelaksanaan salat dijamin aman jika dua pemuda GIDI yang jadi tersangka, dibebaskan dari tahanan.
Ketiga, kasus Tolikara harus diselesaikan secara hukum adat. GIDI juga minta tidak boleh lagi ada proses pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum kepada para pendeta gereja GIDI.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah 4 Tahun Tenggelam di Siujung Ditemukan jadi Mayat
Redaktur : Tim Redaksi