jpnn.com - TASIK – Polda Jawa Barat merekomendasikan usulan cuti bersama pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai lainnya pada H-5 lebaran kepada pemerintah pusat. Hal ini untuk mengantisipasi ledakan pemudik tiga hari sebelum lebaran yang bisa menyebabkan kemacetan.
"Kami segera berkirim surat rekomendasi ke Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Markas Besar Polri," ungkap Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Moch Iriawan kepada wartawan saat memantau kesiapan jalur mudik di Lingkar Gentong Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (28/6).
BACA JUGA: Dua Anak Tewas Tertimpa Tembok Masjid
Idul Fitri tahun ini, kata dia, diprediksi jatuh pada hari Senin (28/7) dan Selasa (29/7). Apabila tidak ada penambahan atau pengalihan waktu cuti bersama, dia memprediksi aktivitas pemudik akan berlangsung secara bersamaan mulai Jumat (25/7). Alhasil, kendaraan pribadi pemudik dan transportasi umum menumpuk di setiap ruas jalan.
"Jika tidak ada penambahan cuti, kendaraan pemudik pasti menumpuk. Kemacetan panjang pasti sulit dihindari," jelas dia.
BACA JUGA: Sopir Tabrak Kernet Sendiri
Terkait kesiapan infrastruktur tiga jalur mudik di Jawa Barat, kata dia, untuk wilayah utara dan selatan relatif sudah baik. Sementara untuk jalur tengah belum begitu bagus.
"Pengerjaan jalur Pantura memang belum selesai, tinggal sekitar 30 persen lagi. Namun, perbaikan jalur Pantura diprediksi rampung 10 hari lagi. Kalau jalur tengah, sepertinya perbaikan masih memerlukan waktu lama," tuturnya.
BACA JUGA: Pemkot Perbaiki Kamera Pengawas di Dolly
Mengenai jalur selatan, meliputi Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, hingga perbatasan Jawa Tengah, kata dia, masih ada titik rawan kemacetan. Terutama di wilayah pasar tradisional, lalu lalang kereta kuda dan pertemuan jalan yang menyerupai leher botol (bottleneck).
"Malangbong, Limbangan, hingga ujung Nagreg, biasanya macet karena lalu lalang delman, angkot berhenti di bahu jalan, dan efek aktivitas pasar tradisional. Sementara lingkar Gentong, macet karena ada bottleneck," katanya.
Untuk mengurangi kemacetan, kata dia, pihaknya mengerahkan petugas pada setiap titik rawan macet. Selain itu, juga berkonsolidasi dengan pemerintah kabupaten/kota setempat. Bersama pemerintah daerah, pihaknya mencarikan solusi pengaturan aktivitas pasar tradisional dan lalu lalang delman.
"Begitu pula dalam upaya kemungkinan upaya buka tutup arus kendaraan pada jalan berkondisi bottleneck, seperti di Gentong," ujarnya.
Pihaknya, kata dia, meminta truk pengangkut barang libur beroperasi saat H-4 hingga H+4 Idul Fitri. Keberadaan truk lebar dan panjang merupakan salah satu faktor penyebab kemacetan pada jalur mudik. (mam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hindari Kerusakan, Pantura Akan Ditinggikan Satu Meter
Redaktur : Tim Redaksi