jpnn.com, BEKASI - Lepasnya 16 tahanan dari kantor Polsek Bekasi Kota, hingga kini belum direspon aparat kepolisian.
Padahal, sebagai aparatur keamanan sekaligus pengayom masyarakat, polisi harus memberi penjelasan kepada masyarakat atas kejadian tersebut. Apalagi, kejadian ini hanya berselang tiga hari jelang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bekasi.
BACA JUGA: Belasan Tahanan Ini Malah Kabur Saat Berjemur untuk Antisipasi Penyebaran COVID-19
Menanggapi hal itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mendesak kepolisian segera memberikan penjelasan agar masyarakat percaya bahwa Polri benar-benar Promoter (professional, modern dan terpercaya). Sehingga tidak muncul kecurigaan publik.
“Kapolres harus menjelaskan kasus itu agar tidak muncul kecurigaan. Selain itu, agar kasus serupa tidak terulang,” ujar Neta.
BACA JUGA: Para Tahanan Kompak Teriak ada Tawuran
Informasi yang diterima IPW, sebanyak 16 tahanan tersebut kabur saat dijemur di halaman Polsek Bekasi Kota. Mereka kabur dengan cara merusak jeruji besi.
Menurut Neta, ada dua masalah dalam pristiwa kaburnya belasan tahanan ini. Pertama tidak adanya petugas yang menjaga tahanan. Padahal ada 16 petugas yang berjaga pada saat itu.
BACA JUGA: Kemenkum HAM Bebaskan 35 Ribu Napi, Begini Reaksi Polisi
Kedua, dia mempertanyakan kecerobohan petugas yang tidak mengunci pintu sel tahanan, hanya mengandalkan kunci pintu pengunjung tahanan yang betonnya sudah rapuh.
“Dengan adanya kasus ini Kapolres harus menjelaskan, siapa yang bertanggungjawab dan harus dijelaskan juga bahwa tiga dari 16 tahanan yang kabur itu sudah ditangkap masyarakat sekitar dan diserahkan kepada polisi,” tambahnya.(sur/mhf/rbs)
Redaktur & Reporter : Yessy