Kapolres Sebut Pembunuhan di Kamar Hotel Sudah Direncanakan

Selasa, 08 Januari 2019 – 23:37 WIB
Hasyim dan Dewi semasa hidup. Foto: Facebook

jpnn.com, KISARAN - Kapolres Asahan AKBP Faisal F Napitupulu SIK mengatakan pihaknya masih terus mendalami kasus tewasnya sejoli yang ditemukan bersimbah darah di Kamar C12 Hotel Central Kisaran, Senin (7/1) lalu.

Dari hasil penyelidikan menyebutkan aksi tragis itu telah direncanakan Hasyim dan diduga tanpa diketahui Devi, teman wanitanya.

BACA JUGA: Sejoli Tewas di Kamar Hotel Itu Tinggalkan Sepucuk Surat

Berdasarkan rekaman CCTV pada Minggu (6/1) sekitar pukul 10.15 WIB, Hasyim dan Devi datang ke Hotel Central secara bersamaan dengan mengendarai sepedamotor masing-masing.

Kemudian, dalam rekaman CCTV, sepuluh menit kemudian, Hasyim yang diantar seorang petugas hotel kemudian masuk ke dalam kamar nomor C12 bersama Devi. Dalam rekaman video juga terlihat Hasyim mengenakan tas ransel warna cokelat.

BACA JUGA: Sejoli Tewas di Kamar Hotel Itu Sempat Unggah Status Galau

Baca juga: Sejoli Tewas di Kamar Hotel Itu Tinggalkan Sepucuk Surat

“Diduga dalam tas itu dia sudah mempersiapkan senjata api rakitan dan sebuah celurit yang kami temukan dalam tasnya. Aksi ini sudah direncanakan oleh si laki-laki,” jelas Kapolres di Aula Wira Satya di Mapolres Asahan, Selasa (8/1) siang.

Setelah keduanya masuk ke dalam kamar hotel, tak jelas dan belum diketahui pasti apa yang terjadi selanjutnya.

BACA JUGA: Motif Sejoli Tewas di Kamar Hotel Itu Akhirnya Terungkap

Hingga keesokan harinya pada Senin (7/1) sekitar pukul 13.00 WIB, petugas hotel yang ingin mengkonfirmasi perpanjangan masa inap, lantas mengetuk pintu kamar. Namun tak mendapat jawaban hingga diputuskan untuk membuka kamar dengan menggunakan kunci cadangan.

“Setelah pintu dibuka, dua orang saksi pegawai hotel menyaksikan keduanya sudah tewas. Posisi si perempuan sedang berlutut di atas tempat tidur. Sedangkan si laki-laki dalam keadaan telungkup. Kepala keduanya pecah diduga ditembak dengan senjata api rakitan yang sudah disiapkan,” tambah mantan Kapolres Nias Selatan itu.

Korban perempuan ditembak dari atas kepala persis di ubun-ubunnya tembus ke bagian pelipis. Sementara itu korban laki-laki menembakkan diri dari keningnya.

“Peluru yang digunakan memakai peluru berkaliber cukup besar yakni 5,56 mm hingga mengakibatkan kepala keduanya pecah. Jadi pelaku penembakan bunuh diri setelah menembak teman wanitanya,” jelasnya.

Kapolres juga kembali menegaskan adapun motif kasus pembunuhan ini dipicu persoalan asmara. Karena menurut keterangan keluarga, Devi tak lagi pacaran dengan Hasyim. Sementara itu, Devi rencananya akan melangsungkan pernikahan pada pertengahan 2019 mendatang dengan pria lain.

Baca juga: Sejoli Tewas di Kamar Hotel Itu Sempat Unggah Status Galau

“Si laki-laki kecewa karena rencana pertunangannya batal. Kemudian dia merencanakan aksi itu di kamar hotel,” kata Kapolres.

Dalam pemaparan kasus tersebut, Polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya pakaian para korban, seprai, handphone, celurit, sepatu, tas ransel serta dua unit sepedamotor.

Keyakinan Polres Asahan, kasus ini merupakan aksi bunuh diri yang dirancang oleh Hasyim semakin menguat. Di waktu keduanya ditemukan tewas, sekitar pukul 17.00 WIB polisi langsung mengecek ke rumah orang tua Hasyim.

“Kuat kesimpulan kami bahwa peristiwa ini dilakukan dengan menembak kepala teman wanitanya lalu si pelaku bunuh diri,” ungkapnya.

Hingga kini, Polres Asahan masih menyelidiki asal senjata rakitan yang digunakan Hasyim. “Soal senjata rakitannya masih kami selidiki dari mana dia dapat. Yang jelas untuk kasus kematian keduanya jelas motifnya karena asmara percintaan,” paparnya. (per/des)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejoli Tanpa Busana di Kamar Hotel itu Tewas karena Ditembak


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler