Kapolri Dikritik Sebut Lanjutkan Estafet Kepemimpinan, Reza Fahlevi Beri Pembelaan Begini

Jumat, 12 Januari 2024 – 21:07 WIB
Direktur Eksekutif The Jakarta Institute Reza Fahlevi memberi pembelaan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dikritik atas pernyataannya yang menyebut lanjutkan estafet kepemimpinan. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif The Jakarta Institute (TJI) Reza Fahlevi memberikan pembelaan atas pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dianggap menimbulkan polemik dikarenakan menggunakan frasa 'melanjutkan estafet kepemimpinan'.

Menurut Reza, tidak ada yang salah dengan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo tersebut.

BACA JUGA: Natalan di PTIK, Kapolri Titipkan Cooling System Pemilu kepada Para Tokoh Agama

"Pak Kapolri secara tegas dan lugas menyebutkan sosok pemimpin yang kita cari adalah yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan di hadapan para pemuka lintas agama dan anggota Polri dalam Perayaan Natal Bersama Polri. Lantas kenapa diframing seolah-olah mendukung salah satu paslon karena menggunakan tagline keberlanjutan," tegas Reza dalam keterangannya, Jumat (12/1).

Reza meminta kepada pihak yang mempermasalahkan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo untuk melihat konteksnya secara utuh.

BACA JUGA: Jokowi Perintahkan Kapolri dan Panglima TNI Kawal Proyek BTS 4G di Papua

Dia menyampaikan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo selanjutnya bahkan menegaskan dengan ajakan siapapun pemimpin yang saat ini kemudian naik menjadi pasangan calon tentulah para pemimpin-pemimpin yang terbaik.

"Itu artinya Pak Kapolri netral. Siapapun boleh dipilih, karena mereka merupakan pemimpin-pemimpin terbaik. Pun demikian seluruh paslon dan tim suksesnya juga sering menggunakan frasa 'keberlanjutan'. Jadi kenapa lagi harus diributkan," tanya Reza.

Lebih lanjut Reza mengungkapkan ketiga paslon dan timnya pernah menggunakan istilah keberlanjutan.

Reza mencontohkan ada Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Gatot Eddy Pramono yang pernah mengatakan slogan keberlanjutan akan menjadi kunci bagi pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk menggaet suara dari pendukung setia Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (20/12/2023) seusai Rapat TPN di Jakarta.

"Kata Pak Gatot, jadi intinya apa yang sudah dilakukan Pak Jokowi yang baik itu akan dilanjutkan oleh Pak Ganjar, kemudian kalau ada yang masih kurang, itu akan diperbaiki. Berarti kan beliau ada yang melanjutkan, ada yang memperbaiki program-program yang sudah dilakukan Pak Jokowi," terang Reza mengutip kembali pernyataan Gatot tersebut.

Reza juga membeberkan politikus PDIP Aria Bima pernah menyampaikan Ganjar-Mahfud tetap melanjutkan apa yang sudah baik di era pemerintahan Presiden Jokowi.

Aria Bima, kata Reza, memastikan narasi itu yang dibawa pasangan calon tersebut sejak awal mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan tidak berubah hingga sekarang.

"Kata Pak Aria Bima, intinya bahwa mereka tidak pindah strategi, ini ada keberlanjutan," kata Reza mengutip Aria Bima saat konpers di Media Center TPN Ganjar Mahfud, Senin (18/12/2023).

Contoh lainnya, kata Reza, kontenstan bernomor urut 1 di Pilpres 2024 Anies Baswedan dalam Dialog Apindo Capres 2024 di Jakarta pada Senin (11/12/2023) juga pernah berjanji akan mendorong reindustrialisasi berkelanjutan menyusul tren deindustrialisasi yang menurutnya tengah terjadi dalam beberapa tahun belakangan.

Selain itu, Reza juga mengutip pernyataan Maman Imanul Haq, Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB yang menyatakan bahwa pihaknya saat bergabung dengan Koalisi Perubahan pernah mengusulkan nama baru untuk koalisi yang mendukung Anies-Cak Imin, yaitu Pembaruan Berkelanjutan.

Maman menyatakan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar siap untuk melanjutkan program Presiden Jokowi.

"Selama program itu bagus, bagi kami yang sudah baik, kami teruskan dan perkuat," kata Reza meniru pernyataan Maman yang disampaikan di Tuban, Jawa Timur pada Sabtu (9/9/2023) lalu.

"Jadi kalau semua pernah menggunakan istilah keberlanjutan, kenapa Pak Kapolri menyampaikan seperti itu dipermasalahkan?" tandas Reza. (mar1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler