Kapolri Investigasi Stadion Sriwedari

Saksikan Laga Persis v Persibo

Senin, 16 Februari 2009 – 07:38 WIB
SOLO - Kasus perkelahian Bernard Mamadou (Gresik United) dan Nova Zaenal (Persis Solo) di Stadion Sriwedari Solo (12/2) memaksa Kapolri Bambang Hendarso Danuri untuk bertindakOrang nomor satu di jajaran Kepolisian tersebut dijadwalkan hadir di pada laga Persis Solo kontra Persibo Bojonegoro sore ini di Stadion Sriwedari, Solo.

Sebenarnya, agenda utama Kapolri adalah mengunjungi Polda Jateng dan Poltabes Solo

BACA JUGA: Persita Tertahan di Zona Degradasi

"Setelah dari Poltabes, rencananya akan langsung ke Sriwedari
Tapi, untuk kepentingan investigasi atau menonton, kami masih belum jelas

BACA JUGA: Peluang Endra untuk Tampil

Tapi, informasi terakhir ya keduanya," beber Kabid Teknik dan Pertandingan Persis Heri Islanto pada Radar Solo (Jawa Pos Group) kemarin (15/2).

Sebelumnya, pengelola Stadion Sriwedari menerima kabar tersebut melalui Poltabes Solo
Karena agenda tersebut, Ketua Panpel Persis Kosmas Krisna Murti menyatakan telah menambah jumlah personel keamanan

BACA JUGA: Debutan Sudah Berani Sumbar

Yang biasanya hanya berjumlah 150 orang naik menjadi 250 orang.

"Tanpa atau ada kedatangan Kapolri, kami tetap menambah jumlah personel keamanan menjadi 250 orangTapi, kalau benar ada kunjungan, mungkin pengamanan akan diperketat lagi," ujarnya.

Di sisi lain, pemberkasan perkara perkelahian Bernard Mamadou dan Nova Zainal terus berlanjutBahkan, penanganan kasus itu terhitung cepat

Rencananya, berkas kasus tersebut akan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo hari iniKapoltabes Solo Kombes Pol Muhammad Nur melalui Kasatreskrim Kompol Suharyanto tidak menampik informasi itu.

Suharyanto menyatakan, hari ini, berkas bakal dilimpahkanMeski prosesnya terhitung kilat, menurut dia, bukan berarti jajarannya terburu-buru menangani.

"Penanganan kami lakukan sesuai prosedur, tidak terburu-buruItu perkara penganiayaanJadi, cepat diselesaikan agar segera mendapat putusan di pengadilanKami sudah minta keterangan dari banyak saksi," ucap Suharyanto.

Wajar jika penyusunan berkas perkara itu cepat selesaiSebab, beberapa saat setelah peristiwa terjadi, polisi segera memeriksa secara maratonBahkan, Kapolda Jateng Irjen Pol Drs Alex Bambang Riatmodjo langsung menangani.

Sebagimana diberitakan, perkelahian Nova-Bernard terjadi di depan mata kapoldaOrang nomor satu di jajaran Kepolisian Jateng itu sengaja datang ke Solo menonton pertandingan sekaligus memberikan pengarahan kepada pemain, ofisial, penonton, wasit, dan semua pihak yang terlibat dalam pertandinganIronisnya, saat pertandingan masuk menit ke-76 terjadi insiden memalukan itu.

Pemeriksaan saksi dilakukan hingga sehari setelah pertandingan atau Jumat (13/2)Jumat sore polisi menetapkan Nova dan Mamadou sebagai tersangkaMalamnya, keduanya dijebloskan ke tahanan Mapoltabes

Kasus itu terus bergulirSabtu (14/2), Persis dan GU mengajukan permohonan penangguhan penahanan

Apakah rencana pelimpahan berkas itu bisa diartikan penangguhan penahanan keduanya ditolak? Saat ditanya soal itu, kasatreskrim enggan memberi keteranganDia hanya menyatakan, penyerahan berkas dan penangguhan penahanan, masing-masing ada prosedurnya"Saya tidak mau menyatakan pendapat," tegasnya.

Kendati begitu, dalam keterangan lain dia menyiratkan, sampai tadi malam, belum ada keputusan terkait penangguhan penahanan"Permohonan penangguhan kan baru dimasukkan tadi (Sabtu) malam," terangnya.

Lantas apa yang terjadi jika penangguhan itu disetujui sementara berkas sudah dilimpahkan? Kasatreskrim menolak memberi keterangan lebih jauh"Saya terus berkoordinasi dengan penyidik," ungkapnya.

Di sisi lain, Ketua Umum Gresik United Husnul Khuluq berharap agar aparat kepolisian bersikap objektif dalam menangani kasus tersebut''Dalam sepak bola, banyak pihak yang terkaitBaik wasit, pemain, manajemen, maupun penonton,'' ujarnya.

Karena itu, dia menyatakan bahwa seharusnya bukan hanya pemain yang ditindak''Saya berharap polisi bertindak objektif dan tepat dalam melihat siapa yang menjadi pemicu,'' tegasnya.

Sebenarnya, penangkapan Mamadou dan Nova oleh kepolisian bisa menjadi shock therapy bagi sepak bola nasionalJika dirunut pada kasus-kasus sebelumnya, para pemain yang terlibat baku hantam di lapangan hijau sering "lepas"Mereka sekadar mendapat sanksi atau denda dari otoritas sepak bola nasionalSanksi yang terbukti kurang menimbulkan efek jera karena terbukti sering terjadi(uan/im/itojpnn/diq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Impian Nitya pun Buyar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler