jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya untuk terus mengejar keberadaan pengedar narkoba jaringan internasional Fredy Pratama. Kapolri Jenderal Listyo memerintahkan jajaran untuk cepat atau lambat mengamankan Fredy Pratama.
“Saya sudah perintahkan Kabareskrim Polri dan Kadiv Hubinter Polri untuk terus melakukan kegiatan, dalam hal ini baik dengan Interpol ataupun dengan kegiatan police-to-police untuk terus mengejar keberadaan Fredy Pratama,” kata Kapolri Jenderal Listyo dalam konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/12).
BACA JUGA: Kapolri Diminta Segera Tindak Oknum yang Bermain di Kasus Hotel Sing Ken Ken
Jenderal bintang empat itu mengatakan bahwa meskipun jaringan Fredy Pratama telah beberapa kali diamankan, dia tetap menginstruksikan jajaran agar terus mengejar gembong narkoba yang saat ini tengah bermukim di Thailand, itu.
“Walaupun kita tahu bahwa jaringannya terus kita ungkap, namun saya juga sudah perintahkan untuk cepat atau lambat Fredy Pratama harus bisa diamankan,” ungkap Kapolri Jenderal Listyo.
BACA JUGA: Irjen Winarto Ingatkan Masyarakat Agar Tak Termakan Rayuan Jaringan Fredy Pratama
Diketahui, Fredy Pratama merupakan warga negara Indonesia yang bermukim dan mengendalikan peredaran narkoba dari Thailand. Fredy telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi sejak 2014.
Dalam upaya menangkap Fredy, Polri membentuk tim yang diberi sandi dengan nama Operasi Escobar. Beberapa jaringan Fredy Pratama terus menerus diungkap oleh kepolisian.
BACA JUGA: Polda Kalsel Tangkap Anak Buah Gembong Narkoba Fredy Pratama, Sita 70 Kg Sabu-Sabu
Mereka tidak hanya dijerat pasal terkait peredaran narkoba, tetapi juga tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti sebelumnya mengatakan bahwa Perdana Menteri Thailand telah menjamin akan membantu Indonesia menangkap Fredy Pratama.
“Untuk kasus tersebut (Fredy Pratama), mereka 100 persen serius akan menangkap membantu kami. Hanya saja, mereka meminta waktu. Itu sudah ada jaminan dari Perdana Menteri Thailand,” ucapnya.
Pembicaraan kerja sama kedua negara dalam menangkap Fredy Pratama makin menguat seusai Indonesia berhasil menangkap buronan nomor satu Thailand, yaitu Chaowalit Thungduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman. Akan tetapi, Krishna mengungkapkan bahwa pencarian gembong narkoba tersebut membutuhkan waktu.
“Kami, ketika berhubungan dengan dunia internasional, sistem politik masing-masing negara itu berbeda. Harus sangat hati-hati. Diplomasi internasional harus diperhatikan,” ungkap Krishna. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi