Kapolri Mengaku Rugi Atas Tewasnya Terduga Teroris

Rabu, 12 Juni 2013 – 11:54 WIB
JAKARTA - Aksi Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Poso, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu menewaskan terduga teroris bernama Nudin alias Bondan. Hal ini pun menimbulkan reaksi dari masyarakat.

Menanggapi hal itu Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengaku pihaknya juga dirugikan atas meninggalnya terduga teroris dalam aksi penangkapan itu. Sebab, polisi maupun terduga teroris harusnya sama-sama selamat.

"Polisi itu tetap melakukan penegakkan hukum itu ya memang harus selamat baik yang akan dilakukan penegakan hukum (terduga teroris) maupun polisinya," kata Kapolri usai melantik 11 Kapolda di Mabes Polri, Rabu (12/6).

Justru kata dia, kepolisian terutama Densus malah ikut dirugikan apabila terduga teroris yang menjadi terget operasi tewas dalam upaya penangkapan. "Karena apa? Kami kesulitan mengungkap pelaku selanjutnya. Kita rugi sebenernya kalau yang bersangkutan sampai meninggal dunia," jelas Timur.

Yang kedua, ujar Jenderal bintang empat itu, kalau aksi terduga teroris itu mengancam dan bisa menimbulkan hilanagnya nyawa orang lain, masyarakat maupun petugas, maka harus diambil langkah yang tepat sesuai prosedur.

"Ya kita melakukan langkah-langkah tepat. Tapi evaluasi terus kita lakukan," pungkas Timur yang akan pensiun akhir Juni mendatang.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Syarief: PKS Memang tidak Diundang dalam Rapat Setgab

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler