JAKARTA - Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo meminta warga Sumbawa Besar tidak terprovokasi dengan isu adanya pemerkosaan yang dilakukan oleh oknum polisi. Menurutnya, kejadian sebenarnya di Sumbawa adalah kecelakaan tunggal yang menyebabkan satu orang meninggal, sementara sang polisi mengalami luka berat.
"Ini kan kecelakaan tunggal yang menyebabkan korban meninggal dunia dan polisinya sekarang luka berat di rumah sakit. Itu kejadian sebenarnya. Jadi saya minta masyarakat khususnya di wilayah Sumbawa besar jangan terpancing dengan isu-isu seperti itu," ujar Kapolri di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/1).
Sebelumnya penyerangan itu dipicu oleh isu adanya oknum polisi asal Bali berinisial K yang memperkosa seorang mahasiswi warga Desa Brang Rea, Moyo Hulu, pada Senin pagi. Tak hanya itu, ulah polisi berpangkat brigadir polisi satu (Briptu) tersebut mengakibatkan korban tewas.
Setelah mendengar isu tersebut, pada Selasa pagi (22/1) ratusan warga yang marah lantas mendatangi Markas Polres Sumbawa. Selanjutny,a warga berjalan ke arah Hotel Tambora dan merusaknya. Selanjutnya warga menjarah supermarket Dinasti yang tepat berada di depan hotel. Setelah menjarah supermarket, warga menuju perkampungan Bali di Jalan Baru. Mereka lalu membakar dan merusak 36 rumah warga di permukiman komunitas Bali Kecamatan Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Paska kerusuhan itu, Kapolri mengatakan situasi kembali kondusif hari ini. Pihaknya juga telah mengamankan 90 warga yang diduga terlibat pembakaran, penjarahan dana pengrusakan.
"Mulai jam 07.00 tadi pagi up date terakhir seluruhnya kondusif, kegiatan masyarakat seperti biasa. Selaian itu 90 orang sudah ditangkap dan diperiksa," pungkas Timur. (flo/jpnn)
"Ini kan kecelakaan tunggal yang menyebabkan korban meninggal dunia dan polisinya sekarang luka berat di rumah sakit. Itu kejadian sebenarnya. Jadi saya minta masyarakat khususnya di wilayah Sumbawa besar jangan terpancing dengan isu-isu seperti itu," ujar Kapolri di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/1).
Sebelumnya penyerangan itu dipicu oleh isu adanya oknum polisi asal Bali berinisial K yang memperkosa seorang mahasiswi warga Desa Brang Rea, Moyo Hulu, pada Senin pagi. Tak hanya itu, ulah polisi berpangkat brigadir polisi satu (Briptu) tersebut mengakibatkan korban tewas.
Setelah mendengar isu tersebut, pada Selasa pagi (22/1) ratusan warga yang marah lantas mendatangi Markas Polres Sumbawa. Selanjutny,a warga berjalan ke arah Hotel Tambora dan merusaknya. Selanjutnya warga menjarah supermarket Dinasti yang tepat berada di depan hotel. Setelah menjarah supermarket, warga menuju perkampungan Bali di Jalan Baru. Mereka lalu membakar dan merusak 36 rumah warga di permukiman komunitas Bali Kecamatan Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Paska kerusuhan itu, Kapolri mengatakan situasi kembali kondusif hari ini. Pihaknya juga telah mengamankan 90 warga yang diduga terlibat pembakaran, penjarahan dana pengrusakan.
"Mulai jam 07.00 tadi pagi up date terakhir seluruhnya kondusif, kegiatan masyarakat seperti biasa. Selaian itu 90 orang sudah ditangkap dan diperiksa," pungkas Timur. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 90 Orang Ditangkap Terkait Rusuh Sumbawa
Redaktur : Tim Redaksi