JAKARTA---Meninggalnya tiga orang penonton laga Persija v Persib di Gelora Bung Karno Minggu malam menjadi atensi khusus Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Orang nomer satu di Korps Bhayangkara itu memerintahkan jajarannya untuk mengungkap tuntas dan menangkap para pelaku.
"Kita akan segera lakukan tindakan-tindakan penyidikan ya," ujarnya usai acara serah terima jabatan Kapolda DI Jogjakarta dari Brigjen Tjuk Basuki ke Brigjen Sabar Rahardjo di gedung Rupatama Mabes Polri kemarin (29/05).
Mantan Kapolda Jawa Barat itu tidak menyebut tenggat waktu. "Yang jelas, secepatnya," ujar Timur.
Menurut Kapolri, lokasi pengeroyokan itu terjadi di sektor yang tidak ada penontonnya. "Kalau kita lihat yang dekat kolam renang itu bisanya untuk parkir sehingga kita belum bisa kaitkan apakah itu terkait dengan suporter atau apa, sebaiknya kita bersabar," katanya.
Timur membantah jika aparat kepolisian kecolongan dalam insiden ini. Menurutnya lokasi tersebut bukan target pengamanan, sebab target pengamanan polisi berada di ring road Senayan. Terjadinya peristiwa pengeroyokan itu, lanjut Timur, menjadi pelajaran bagi polisi untuk melakukan pengamanan di luar kawsan dalam stadion.
"Semua harus begitu, kalau pengalaman-penglaman sebelumnya mengelola suporter itu kan suporter ada langkah-langkah preventif ketika mereka keluar dari tempat tinggalnya semua terlibat," kata alumnus Akpol 1978 itu.
Timur berjanji untuk menangani kasus ini secara serius. "Intinya polisi serius apalagi dengan kematian ini, jadi target untuk mengungkapnya,"katanya.
Semua korban tewas sudah teridentifikasi. Satu bernama Lazuardi, lalu Rangga Cipta Nugraha dan Dani Maulana. Mereka meninggal setelah dikeroyok sejumlah orang dengan luka-luka di sekujur tubuh.
Sejak siang kemarin, fans dan suporter bola ramai memperbincangkan akun facebook yang menulis status bangga memukuli suporter Viking (julukan pendukung Persib) di gelora Bung Karno. Salah satunya, akun facebook dengan nama Irwan Pangeranorenz Cikeaz yang menulis status " Puas gebukin nak Viking di dalem GBK, hahaha."
Kepala Bagian Penerangan Umum mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar mengatakan, status facebook maupun foto-foto yang ada di dunia maya bisa menjadi langkah awal penyidikan. "Kita punya cybercrime yang akan menelusuri itu," katanya. (rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Didesak Terbuka soal Hambalang
Redaktur : Tim Redaksi