Kapolri Sebut Densus Tangkap 13 Terduga Teroris Terkait Bom Makassar, Ini Perinciannya

Senin, 29 Maret 2021 – 18:09 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan terkait bom Makassar di Mapolda Sulsel, Senin,(29/3/2021).ANTARA/Abd Kadir

jpnn.com, MAKASSAR - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap 13 terduga teroris terkait kasus bom di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu menambahkan bahwa 13 terduga teroris itu ditangkap di tiga wilayah berbeda di tanah air.

BACA JUGA: Kapolri Mengapresiasi Keberanian Sekuriti Gereja Katedral Adang Pelaku Bom Bunuh Diri

Jenderal bintang empat itu memerinci empat terduga teroris ditangkap di Makassar, empat di Jakarta, dan 5 di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Perkembangan dari peristiwa kejadian bom terjadi kemarin, maka sampai dengan hari ini, kami mengamankan empat orang tersangka yakni AS, SAS, MR, dan AA (di Makassar, red)," kata Jenderal Listyo dalam konferensi pers di Makassar, Senin (29/3).

BACA JUGA: Semoga Ini Teror Bom Pertama dan Terakhir di Era Jenderal Listyo

Selanjutnya Densus 88 di Jakarta, kemudian menangkap lagi empat orang yakni ZA, AA, AJ, dan DS.

Polri juga melakukan penggeledahan di Bekasi, Jawa Barat, dan Condet, Jakarta Timur.

BACA JUGA: Kapolri Ungkap Jaringan Teroris yang Ledakkan Diri di Gereja Katedral

Dalam penggerebekan yang dilakukan itu Densus 88 menyita barang bukti lima bom jenis bom sumbu yang siap digunakan.

Kemudian, ditemukan sebanyak lima toples besar berisi cairan aseton dan H202 serta termometer.

Jenderal Listyo mengatakan bahan-bahan ini akan diolah menjadi bahan peledak. Adapun beratnya kurang lebih empat kilogram.

"Kemudian ditemukan bahan peledak yang sudah jadi jenis TATP dengan jumlah 1,5 kilogram," kata jenderal bintang empat itu.

Saat ini, Jenderal Listyo mengatakan, semua terduga teroris yang ditangkap itu sudah diamankan.

Menurutnya, peran para terduga teroris itu berbeda-beda.

"Ada yang membeli bahan, mengajarkan membuat peledakan, menggunakan," ujarnya.

Kemudian pada hari ini pula, terkait kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bima, bertambah satu orang menjadi lima.

"Dengan demikian, sampai dengan hari ini baik dari Makassar, Jakarta dan Bima, kami terus lakukan pengembangan lebih lanjut," ujarnya. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler