JAKARTA—Mabes Polri telah memastikan video aksi pembunuhan sadis yang dibawa warga Mesuji, Lampung ke Komisi III DPR RI, bukan terjadi di LampungNamun gambar tersebut dicampur adukkan dengan peristiwa sejenis yang terjadi di Mesuji, Sumatera Selatan (Sumsel).
Selain itu, Polri membantah jika sosok yang terpancung dalam video brutal tersebut adalah warga Lampung
BACA JUGA: BW: Ingin Seperti Tim Rally Paris-Dakar
Namun gambar tersebut menurut Polisi merupakan karyawan PTBACA JUGA: Terkait HGU Mesuji, Menhut Nilai Urusan Daerah
Lalu apakah motif penggabungan video tersebut? Apakah ada motif untuk mengkambinghitamkan Polisi sebagai pelaku pembunuhan?Terkait pertanyaan ini Kapolri Jenderal (pol) Timur Pradopo enggan berspekluasi.Namun demikian pihaknya tetap menyelidiki apa motif penggabungan dan penayangan video sadis itu.
‘’Jangan begitulah ya
BACA JUGA: Hari Perdana di KPK, Abraham Irit Bicara
Itu salah satu pelayanan kepada masyarakatKalau sekarang ada yang seperti itu (penggabungan isi video), ya kita prosesKan kita transparan,’’ ujarnya di Mabes Polri Jakarta, Jumat (16/12).Versi polisi video pemenggalan itu merupakan aksi kekerasan di Sumsel sendiri terjadi 21 April 2011 antara warga dengan pihak petugas pengamanan swakarsa dari PTSumber Wangi Alam (SWA) dengan warga Sungai Sodong terkait sengketa lahanDalam peristiwa tersebut dua warga dinyatakan tewas.
Bentrok ini bermula dari protes yang dilakukan warga atas panen sawit yang dilakukan PT SWAWarga merasa lahan tersebut milik merekaBeberapa jam setelah bentrok pertama sekitar 400-an warga Sungai Sodong melakukan aksi balasan dengan menyerbu kamp perkebunan tersebutWarga yang marah datang menggunakan berbagai kendaraan menuntut balas atas tewasnya rekan mereka oleh pihak perkebunanMeski berhasil melarikan diri sejumlah pegawai perkebunan itu menjadi korban lima diantaranya
tewas
Dari dua peristiwa tersebut polisi telah menangkap enam orang tersangka dan kini berkasnya sudah dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) di SumselLima dari enam tersangka ini merupakan pekerja di PT.SWASementara itu sejumlah pelaku lainya terutama dari pihak warga masih buron.
‘’Penyidik masih memiliki delapan DPO, yang terlibat dalam tindak kekerasan dari warga terhadap pegawai PT SWA iniDelapan orang ini sedang dalam upaya pencarian dan kita harapkan dalam waktu dekat bisa kita dapatkan hasilnya,’’ kata Kabid Penum Div Humas Polri Kombespol Boy Rafli Amar di Mabes Polri Kamis (15/12).(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragedi Mesuji Heboh Lagi, Gamawan Kaget
Redaktur : Tim Redaksi