Karate Day, Satu Peserta Meninggal

Selasa, 09 Oktober 2012 – 00:25 WIB
MAKASSAR - Rangkaian kampanye untuk meloloskan cabang olahraga karate di Olimpiade Rio De Janeiro Brasil 2016 mendatang, Federasi Karate-do Dunia menggelar The Karate Day, yang secara serentak dilaksanakan di seluruh dunia Minggu (7/10). Khusus di Makassar dilaksanakan di halaman Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan.
   
Sebanyak 5000 karateka yang tersebar dari 14 perguruan di Sulawesi Selatan ikut ambil bagian. Selain itu, unsur Polri dan TNI yang juga membina para karateka tak ingin ketinggalan. Seluruh karateka melaksanakan latihan bersama, sebelum melakukan long march mengitari jalan-jalan protokol kota Makassar, dengan mengambil jalur Jalan Sam Ratulangi, Jalan Haji Bau, menuju Anjungan Pantai Losari, kemudian kembali ke rumah jabatan gubernur.
   
Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo yang sekaligus memipin long march, menyambut antusias upaya seluruh federari di dunia untuk meloloskan karate sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade. Syahrul mengatakan, memang sudah sepantasnya karate sebagai olahraga dunia lolos ke Olimpiade. Sebagai olahraga yang telah mendunia, karate juga telah memenuhi syarat yang telah ditentukan.
   
"Karate memang selalu menghadirkan suatu penghidupan yang sempurna," ujar Syahrul seperti yang dilansir FAJAR (JPNN Group), Senin (8/10).
   
Dalam upaya meloloskan karate ke Olimpiade, Sulawesi Selatan sendiri sebagai juara umum cabang olahraga karate pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau, Syahrul mengaku ini akan menjadi peluang yang lebih besar bagi para atlet untuk bisa berbicara banyak dengan menunjukkan prestasi lebih tinggi di kancah internasional.
   
Ketua Harian Forki Sulsel, Ellong Chandra mengatakan, The Karate Day ini sesuai surat edaran Presiden Karate Dunia, Antonio Espinos, lalu ditindaklanjuti PB Forki agar seluruh Forki di daerah melakukan latihan karate bersama dan serentak. Selain di Makassar yang mengikutkan 5000 karateka, untuk skala nasional, Pengurus Besar (PB) Forki menggelar kegiatan yang sama di Candi Borobudur.
   
"Ini dilakukan secara massal di seluruh dunia, dalam rangka untuk mendukung dipertandingkannya cabang olahraga karate secara eksebisi pada ajang Olimpiade 2016 dan secara defenitif di tahun 2020," jelas Ellong Chandra.
   
Untuk setiap cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade memang harus memenuhi klasifikasi dan persyaratan khusus. Salah satunya adalah minimal 50 negara di dunia mempunyai pengurus untuk satu cabang olahraga. Dan hal ini sudah dipenuhi. Selain itu, untuk cabang olahraga bela diri, faktor keamanan menjadi pertimbangan khusus. "Ada banyak hal yang menjadi syarat, tapi karate memang sudah pantas masuk Olimpiade," ujarnya.

Satu Orang Meninggal Dunia
   

Sementara, seorang peserta long march yang juga merupakan salah satu dosen di kampus sekaligus pelatih karate di Poltekkes Makassar, Muhammad Hasbi Karim meninggal dunia akibat kelelahan. Sebelumnya, alamarhum yang mengikuti long march ini tiba-tiba terjatuh saat rombongan melewati rute Pantai Losari.
   
Almarhum sempat dilarikan ke rumah sakit Stella Maris, namun sayang nyawa almarhum tidak bisa tertolong. Informasi dari para kerabat menyebutkan, almarhum memang mempunyai gejala penyakit jantung semasa hidupnya. (yat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djohar Tuding La Nyala Inginkan PSSI Dihukum FIFA

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler