Karena Cemburu, Pacar Dibakar

Sabtu, 23 Maret 2013 – 13:12 WIB
MEDAN--Setelah menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU dr Pirngadi Medan, Suaidah alias Idah (21) warga Jalan Letda Sujdono Gang Rambutan Kec. Medan Tembung, yang dibakar cowoknya yakni Raja Haritonang alias Rajak (22) warga Jalan menteng VII kec. Medan Denai, hingga mengalami luka bakar dibagian badan dada, perut, punggung dan kedua tangan telah dirujuk ke dalam ruangan IX Isolasi Ruang Bakar Lantai IV RSU dr Pirngadi Medan.

Wartawan pun mencoba mendatangi korban yang terbaring lemah diatas tempat tidur yang persis berada di samping jendela ruangan. Terlihat teman dan ibu korban yang berada di samping tempat tidur memberikan semangat kepada korban yang sesekali mengerang kesakitan karena pedih yang dirasakan.

Ketika ditanyai, korban mengatakan kalau permasalahan yang terjadi kemarin malam karena pelaku cemburu kepadanya. Beberapa hari yang lalu ia pergi jalan-jalan ke Brastagi bersama teman-temannya, namun ternyata pelaku menuduhnya telah selingkuh yang membuat pelaku marah dan memukulinya.

"Aku dituduhnya selingkuh, karena kemarin aku pernah jalan-jalan ke Brastagi sama kawan-kawanku rame-rame, tapi ia (pelaku) tidak senang dan nuduh aku selingkuh. Ia marah-marah sambil mukuli aku," ujarnya sambil mengerang kesakitan.

Tambahnya ia mengatakan kalau pelaku sangat cemburuan, dan ia sering dipukuli. Dan karena tak tahan, korban sempat meminta putus namun pelaku tidak terima dan mengancamnya.

"Ia (pelaku) orangnya cemburuan dan nekat. Aku sering dipukulnya kalau lagi bertengkar. 3 bulan lalu aku sempat minta putus karena udah tak tahan, tapi ia ngancam aku kalau putus mau dibunuhnya aku," terangnya.

Korban bekerja sebagai penjaga toko HP di carefour dan untuk menghemat ongkos dan agar lebih dekat dengan tempat kerja korban sudah 6 bulan ngekos di Jalan Darusallam Turi II Kec. Medan Baru. Dan korban telah berpacaran selama 3 tahun dengan pelaku setelah dikenalkan oleh temannya. Dan beberapa bulan belakangan pelaku makin cemburuan dan semakin ringan tangan kepada korban.

Menurut korban kalau ia sudah tak tahan lagi dengan perlakuan pelaku, yang membuatnya nekat menyiramkan minyak tanah ke tubuhnya, namun pelaku lah yang menghidupkan api dengan mancis yang membakar tubuhnya.

"Aku udah gak tahan lagi karena sering dipukuli, jadi aku ambil minyak lampu dari jerigen terus aku siramkan ke badan. Aku bilang sama nya, lebih baik kau bunuh aku daripada terus kau siksa gini. Langsung dihidupkannya mancis terus terbakar badanku semua," ungkap anak ketiga dari 5 bersaudara ini..

Sementara itu, Lia (19) salah seorang teman kos korban mengatakan kalau saat itu pintu kos dalam keadaan terkunci, korban dan pelaku berada di dalamnya sambil bertengkar.

"Aku baru pulang kerja, kulihat pintu kos terkunci dan didalam lagi berantam orang itu. Terus gak lama ku dengar suara cowoknya minta tolong, langsung didobrak pintu, kulihat cowoknya itu berusaha mematikan api di badan si Idah," ujar cewek yang  bekerja sebagai SPG di Medan Mall ini.

Lantas setelah itu, pelaku berpura-pura mencarikan betor untuk membawa korban ke rumah sakit, namun pelaku tak kunjung kembali lagi. "Udah padam apinya, dibilangnya (pelaku) mau cari becak untuk bawa Idah, rupanya tak balek-balek lagi dan lari," tambah cewek berkulit coklat, berambut lurus yang memakai baju kaos hitam dan duduk disebelah tempat tidur korban.

Korban pun kemudian dilarikan ke RSU dr Pirngadi Medan dan langsung mendapatkan pertolongan di Instalasi gawat Darurat.

Ternyata hubungan keduanya tidak mendapat restu dari orang tua korban karena korban sering mendapat perlakuan kasar dari pelaku. M. Boru Gultom (43) mengatakan kalau tak suka korban berhubungan lagi dengan pelaku karena sering main pukul.

"Aku gak nyangka si Rajak (pelaku) ini kejam, dulu kulihat anaknya baik, tapi belakangan ini rupanya sering disiksanya anakku, dipukulinya. Udah capek aku bilang putuskan saja ia sama anakku ini," kesal ibu anak 5 ini saat ditemui di ruangan rumah sakit.

Sehari sebelumnya, ia sempat menelpon korban dan menanyakan keadaannya sambil menyuruh korban untuk memutuskan hubungannya dengan pelaku.
"Kemarin aku sempat meneleponnya (korban) semalam menanyakan kabar, sekalian nyuruh putus sama pelaku. Aku bilang, kau putuskan lah dia, nanti nyawa kau ditangannya. Itu lah pesan ku semalam, rupanya kejadian betulan," kesal nya sambil menggenggam erat tiang tempat menggantung infus.

Dan juga keberatan orang tua korban, lantaran keduanya berbeda agama dan keyakinan. Dan sekitar 2 tahun lalu pihak keluarga dari pelaku telah melamar korban, namun pihak keluarga korban tidak menyetujuinya.

"Kami gak setuju dengan hubungannya karena beda agama. Dan 2 tahun lalu pernah anakku dilamar tapi kami tolak. Sempat juga udah kirim-kirim undangan soal pernikahan tapi kami tidak tau, hanya sebelah pihak saja dari keluarga laki-laki, gak ada berbicara dengan keluarga kami," tambahnya.

Bahkan ia juga mengatakan kalau telah mencoba mencari paranormal agar korban menjauhi pelaku. "Kasihan kali sama anakku ini, udah sering dipukuli, tapi kok masih tetap berhubungan. Sempat juga ku obatkan lah agar orang ini pisah, tapi gak juga, harus kayak gini rupanya biar pisah orang ini," kesalnya lagi.

Sementara itu ayah korban, Hasan Basri Nasution (45) telah mencoba mencari dan melacak keberadaan pelaku, namun belum mendapatkan hasil. Dan ibu korban berharap kalau pelaku dapat segera ditangkap dan dihukum, dan pelaku juga baru saja keluar dari penjara karena kasus pencurian sepeda motor.
"Bapaknya udah nyari-nyari si Rajak ini kerumahnya, tapi belum dapat juga. Si Rajak ini pun kudengar baru keluar dari penjara juga karena ngelarikan kereta. Soalnya gak ada kerja si Rajak ini, pengangguran," ungkapnya.

Hingga berita ini dihimpun, korban masih terbaring lemah di ruangan isolasi ruang bakar IX Lantai IV RSU dr Pirngadi Medan. Dan mengalami luka bakar dibagian dada, punggung, kedua tangan sambil ditemani oleh ibu dan temannya.

Salah seorang perawat RSU dr Pirngadi Medan saat ditanyai tentang tingkat luka bakar korban mengatakan kalau luka yang dialami tidak terlalu fatal.
"Luka bakarnya tidak terlalu fatal sekira 25 persen, namun udah kita lakukan yang sebaiknya untuk menghilangkan denyut dan pedih lukanya," ujar salah seorang perawat yang namanya tidak mau dikorankan ini.

Cerita sebelumnya,  karena terbakar api cemburu membuat Raja Haritonang alias Rajak (22) gelap mata. Tanpa pikir panjang ia menyulutkan api mancis ke tubuh sang pacar yang sebelumnya sudah tersiram minyak tanah. Api besarpun membakar tubuh Suaidah alias Idah (21) warga Letda Sujono Gang Rambutan Medan Tembung. Kejadian itupun berlangsung di kamar kos - kosan korban di Jalan Darusalam Turi II Medan, Rabu (20/3) sekira pukul 19.30 wib. Untuk mendapatkan perawatan intensif, korban langsung dilarikan ke RSUD dr Pirngadi Medan. (Bay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gadis Manis Dijajakan Germo

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler