jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Karolin Margret Natasa meluncurkan buku berjudul “75 Tahun Pemuda Katolik – Dari Gereja Mengabdi untuk Bangsa”.
Peluncuran buku tersebut berlangsung saat Misa Syukur dalam rangka Perayaan 75 Tahun Pemuda Katolik sekaligus Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Pemuda Katolik pada 14-15 November 2020. Rangkaian pelaksanaan Rapimnas ini berlangsung secara virtual.
BACA JUGA: Rapimnas Pemuda Katolik 2020, Karolin Ingatkan Pentingnya Penguasaan Teknologi Informasi dan Digital
Menurut Karoli, buku ini untuk mengenang 75 Tahun perjalanan Pemuda Katolik. “Semoga buku ini bisa menjadi bagian dari catatan sejarah Pemuda Katolik dan kiprah Pemuda Katolik bagi gereja dan bangsa,” kata Karolin.
Karolin berharap Pemuda Katolik ke depan dapat berkontribusi makin nyata bagi bangsa dan negara.
BACA JUGA: Pemuda Katolik Komda Jabar Serahkan Dokumen Abu Dhabi Kepada Wakil Bupati Bandung Barat
Pada kesempatan itu, Karolin berterima kasih kepada Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Ignatius Kardinal Suharyo, Romo Moderator Nasional Pemuda Katolik Romo Johannes Harijanto, SJ dan para Ketua Umum Pemuda Katolik dari masa ke masa serta para alumni Pemuda Katolik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Pengurus Pusat, Pengurus Komda dan Pengurus Komcad dan seluruh Kader Pemuda Katolik.
Pada kesempatan itu, Karolin secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Tim Penulis/Editor Buku yakni Alfons B Say, Edward Wirawan dan Friederich Batari.
BACA JUGA: Hendardi: Membiarkan Kerumunan Pengagum Habib Rizieq Bukti Kegagapan Jokowi
Untuk diketahui, buku setebal 234 halaman ini memuat 9 Bab. Di antaranya Bab tentang Pemuda Katolik Dalam Dunia Sosio Politik; Konsolidasi Menyeluruh; dan Testimoni Ketua Komda.
Pada Bab tentang 'Suara Para Tokoh di Usia Intan Pemuda Katolik', sejumlah tokoh memberikan pandangannya. Beberapa di antaranya adalah Uskup Keuskupan Bogor, Mgr Paskalis Bruno Syukur, OFM; tokoh Katolik Harry Tjan Silalahi; Ignasius Jonan (mantan Menteri Kabinet Kerja 2014-2019); Ketua Pembina Yayasan Bina Swadaya Bambang Ismawan; Sekjen Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosalita Niken Widiastuti; Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI Yohanes Bayu Samodro; mantan Kepala BKPM Franky Sibarani; dan mantan Ketua Umum Pemuda Katolik Suryo Susilo.
Sejumlah tokoh juga memberikan sambutan di antaranya Menteri Agama RI Jenderan TNI (Purn) Fachrul Razi, Ketua KWI Ignatius Kardinal Suharyo, Pastor Moderator Nasional Pemuda Romo Johannes Harijanto, dan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Karolin Margret Natasa.
Sementara itu, Pastor Moderator Nasional Pemuda Katolik, Romo Johannes Harijanto, SJ dalam kotbahnya mengajak seluruh kader Pemuda Katolik untuk menyerukan “Pro Ecclesia Et Patria” (Demi Gereja dan Tanah Air).
Romo Harijanto mengajak untuk melihat kehidupan kita sebagai bangsa yang plural. “Pemuda Katolik juga harus melihat tantangan bagi orang muda. Dunia makin lama tidak bisa dipisahkan lagi dari dunia digital. Itu semua menantang kita,” katanya.
Menurut Romo Harijanto, salah satu tantangan yang harus dijawab adalah bagaimana Pemuda Katolik bisa tetap menarik bagi orang muda Katolik yang ingin terjun di dalam dunia kemasyarakatan, sosial dan politik.
“Bagaimana menghadapi generasi yang lebih nyaman dengan dunia cyber,” katanya.
Oleh karena itu, Romo Harijanto mengatakan Pemuda Katolik sebagai organisasi harus bisa mengubah diri untuk menjawab berbagai macam perubahan yang terjadi.
Sebelum mengakhiri kotbah, Romo Harijanto mengucapkan selamat ulang tahun ke-75 Pemuda Katolik dan mengajak untuk melangkah untuk 75 tahun yang akan datang.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich