BATAM - Hertika Sulastri Sinurat, 23 warga Bengkong tak menyangka tabungannya sebesar Rp 6 juta di Bank Mandiri ludes. Setelah dicek, ternyata tabungannya dikuras teman kosnya.
Ironisnya sebelum menguras isi tabungannya itu, teman kos Sulastri terlebih dahulu mengurus surat kehilangan ATM dan membuat ATM baru di Bank Mandiri atas nama Sulastri. Setelah itu, teman kosnya itu mengambil uang Sulastri dua kali.
Amblasnya uang tabungan itu kata Sulastri baru diketahui 12 Desember 2012 silam. Saat itu dia hendak mengambil uang di salah satu mesin ATM di kawasan industri Batamindo.
Namun ternyata ATM Sulastri sudah diblokir.
"Saat itu saya telepon call center dan pertanyakan ke bank. Tapi kata orang bank ATM saya sudah diblokir dan diurus ATM baru," kata Sulastri seperti dikutip Batam Pos (3/1).
Merasa tak pernah mengurus pergantian ATM, Sulastri akhirnya bergegas pulang ke kos-kosanya di Bengkong Baru. Saat melihat ke dalam lemarinya, ternyata buku tabungan Bank Mandiri serta perhiasan emas, KTP dan beberapa potong baju miliknya sudah hilang. "Besoknya saya datang ke Bank Mandiri Batamindo untuk pertanyakan kejelasan masalah ini," ujarnya.
Saat meminta print out saldo rekening, ternyata uang tabungan sebesar Rp 6 juta sudah ludes. Dari print out itu diketahui pula tabunga Sulastri ditarik dua kali dari ATM kawasan Panbil Mall.
"Kata orang Bank, ATM saya sudah disurus ulang oleh saya sendiri empat hari sebelum saya tahu kehilangan uang ini," katanya.
Padahal Sulastri sendiri mengaku tak pernah mengurus pergantian ATM baru. Karena dia sendiri masih memegang ATM aslinya dengan nomor rekening 109-00-1173527-1.
"Ini ATM aslinya. Kalau masih ada ATM lama ini ngapain saya urus baru," tutur Sulastri.
Namun penjelasan Sulastri itu tak diterima oleh pihak Bank. Pihak bank mengaku sudah mengurus ulang pergantian ATM sudah sesuai prosedur yang ada.
"Ada laporan kehilangan dari polisi, saat ibu mengurus ulang kehilangan ATM kemarin. Kenapa sekarang kata ibu ditipu?" ujar petugas Bank seperti yang ditirukan Sulastri.
Mendengar penjelasan itu, Sulastri meminta petugas Bank untuk melacak rekaman CCTV saat. Uangnya ditarik dari mesin ATM di kawasan Panbil. Dan dari rekaman CCTV ternyata yang mengambil uang adalah rekan satu kos-kosan Sulastri sendiri.
"Saya ingin masalah ini terungkap. Kenapa bisa Bank mengeluarkan ATM tanpa melihat foto KTP dan foto wajah pemegang KTP. Memang KTP saya juga di curi, tapi paling tidak pihak Bank bisa mengecek foto atau tanda tangan saya. Muka saya dengan muka kawan saya itu bedah jauh kok. Begitu juga polisi (Seibeduk) yang menerima laporan kehilang dari pencuri buku rekening saya, tak jeli melihat KTP saya dan wajah orang yang mencuri KTP saya itu," tutur Sulastri dengan nada kesal.(eja/jpnn)
Ironisnya sebelum menguras isi tabungannya itu, teman kos Sulastri terlebih dahulu mengurus surat kehilangan ATM dan membuat ATM baru di Bank Mandiri atas nama Sulastri. Setelah itu, teman kosnya itu mengambil uang Sulastri dua kali.
Amblasnya uang tabungan itu kata Sulastri baru diketahui 12 Desember 2012 silam. Saat itu dia hendak mengambil uang di salah satu mesin ATM di kawasan industri Batamindo.
Namun ternyata ATM Sulastri sudah diblokir.
"Saat itu saya telepon call center dan pertanyakan ke bank. Tapi kata orang bank ATM saya sudah diblokir dan diurus ATM baru," kata Sulastri seperti dikutip Batam Pos (3/1).
Merasa tak pernah mengurus pergantian ATM, Sulastri akhirnya bergegas pulang ke kos-kosanya di Bengkong Baru. Saat melihat ke dalam lemarinya, ternyata buku tabungan Bank Mandiri serta perhiasan emas, KTP dan beberapa potong baju miliknya sudah hilang. "Besoknya saya datang ke Bank Mandiri Batamindo untuk pertanyakan kejelasan masalah ini," ujarnya.
Saat meminta print out saldo rekening, ternyata uang tabungan sebesar Rp 6 juta sudah ludes. Dari print out itu diketahui pula tabunga Sulastri ditarik dua kali dari ATM kawasan Panbil Mall.
"Kata orang Bank, ATM saya sudah disurus ulang oleh saya sendiri empat hari sebelum saya tahu kehilangan uang ini," katanya.
Padahal Sulastri sendiri mengaku tak pernah mengurus pergantian ATM baru. Karena dia sendiri masih memegang ATM aslinya dengan nomor rekening 109-00-1173527-1.
"Ini ATM aslinya. Kalau masih ada ATM lama ini ngapain saya urus baru," tutur Sulastri.
Namun penjelasan Sulastri itu tak diterima oleh pihak Bank. Pihak bank mengaku sudah mengurus ulang pergantian ATM sudah sesuai prosedur yang ada.
"Ada laporan kehilangan dari polisi, saat ibu mengurus ulang kehilangan ATM kemarin. Kenapa sekarang kata ibu ditipu?" ujar petugas Bank seperti yang ditirukan Sulastri.
Mendengar penjelasan itu, Sulastri meminta petugas Bank untuk melacak rekaman CCTV saat. Uangnya ditarik dari mesin ATM di kawasan Panbil. Dan dari rekaman CCTV ternyata yang mengambil uang adalah rekan satu kos-kosan Sulastri sendiri.
"Saya ingin masalah ini terungkap. Kenapa bisa Bank mengeluarkan ATM tanpa melihat foto KTP dan foto wajah pemegang KTP. Memang KTP saya juga di curi, tapi paling tidak pihak Bank bisa mengecek foto atau tanda tangan saya. Muka saya dengan muka kawan saya itu bedah jauh kok. Begitu juga polisi (Seibeduk) yang menerima laporan kehilang dari pencuri buku rekening saya, tak jeli melihat KTP saya dan wajah orang yang mencuri KTP saya itu," tutur Sulastri dengan nada kesal.(eja/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasabah Dijambret Dalam Bank
Redaktur : Tim Redaksi