SELAMA ini karya-karya sastra William Shakespeare lebih sering dipanggungkan ataupun dibuat dalam versi layar lebar. Namun ternyata, ada manfaat lain karya-karya Shakespeare, yakni dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi pada anak-anak autis.
Dari hasil studi lembaga penelitian medis Wexner Nisonger di Ohio State University, diketahui bahwa anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD), dimungkinkan belajar bersama aktor dari kalangan mahasiswa Ohio melalui kegiatan berbasis Shakespeare. ”Harapannya adalah bahwa mereka akan meningkatkan kemampuan sosialisasi dan komunikasikan, “ kata Dr Marc J Tasse, Direktur Wexner Nisonger yang juga menjadi ketua tim peneliti.
Dalam penelitian itu, peneliti menggunakan drama Shakespeare berjudul The Tempest. Tasse yang juga seorang pakar psikolog klinis itu menyebut hasil studi itu ternyata menakjubkan. "Ini sangat menakjubkan mengetahui sebuah drama Shakespeare bisa diubah menjadi intervensi terapi yang mendorong siswa untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi," kata Tasse.
Proyek penelitian ini merupakan upaya kolaborasi Wexner Nisonger dengan jurusan teater Ohio State University, Sekolah Kota Columbus, serta kemitraan Ohio State University dan Royal Shakespeare Company (RSC). ”Pusat Nisonger adalah satu-satunya tempat di Amerika Serikat yang menguji ide ini, “ kata Tasse seperti dilansir Indian Espress, baru-baru ini.
Ide mengasah kemampuan berkomunikasi anak autis dengan karya Shakespeare itu bermula sekitar 20 tahun yang lalu di Inggris. Ketika itu, artis Kelly Hunter di Royal Shakespeare Company di London yang mengembangkan "Hunter Metode Heartbeat".
Kini, jurusan teater di Ohio State University bekerjasama dengan para peneliti di Pusat Nisonger untuk mencari buku Shakespeare lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk membantu penderita autis, ketika pendekatan lain dianggap tidak memungkinkan.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Hanya Butuh Dua Gelas Susu Sehari
Redaktur : Tim Redaksi