jpnn.com - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono melakukan silaturahmi bersama sejumlah pimpinan media massa di atas KRI Dewaruci yang berlayar di Teluk Jakarta.
Laksamana Yudo mempertontonkan upaya pasukan khusus yang dimilik TNI AL dalam penyelamatan sandera dan pembajakan kapal. Selain itu, juga diperlihatkan KRI Sultan Iskandar Muda yang baru menyelesaikan tugas Maritime Task Force (MTF) di Lebanon selama satu setengah tahun.
BACA JUGA: Prestasi yang Diraih Dinas Penerangan TNI AD Sangat Membanggakan
MTF merupakan suatu tugas di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang mengemban tanggung jawab untuk mendukung Angkatan laut Lebanon dalam mengawasi perairan teritorial mereka.
Laksamana Yudo dalam kesempatan itu menyatakan bahwa TNI AL saat ini sudah mendunia, dan setara dengan Angkatan Laut di luar negeri. "Jangan ragu, kami sudah setara dengan tugas yang selalu diemban dan hadir dalam setiap kegiatan di luar negeri," kata Kasal di KRI Dewaruci, Jakarta, Jumat (2/9).
BACA JUGA: KSAL: Waspadai Makelar Kasus dari Dalam Maupun Luar TNI AL
Dia menyatakan bahwa prajurit TNI AL bertugas memberikan jaminan keamanan kepada para pihak yang menggunakan jalur pelayaran laut Indonesia. "Kami memberikan jaminan keamanan navigasi maupun jaminan keamanan pelayaran dari perompakan," ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa dengan keadaan Indonesia sebagai negara kepulauan, TNI AL menjalankan tugas pokoknya menjaga persatuan, kesatuan, keutuhan, dan kedaulatan wilayah NKRI. "Dengan kekuatan yang ada, kami siap menjaga kedaulatan NKRI. Itu sudah harga mati," kata Laksamana Yudo.
BACA JUGA: 2 Kapal Buatan Dalam Negeri Memperkuat Alutsista TNI AL, Ini Spesifikasinya
Dalam kesempatan itu, Laksamana Yudo juga berbicara soal program ke depan.
Dia mengatakan akan menyesuaikan dengan perkembangan situasi, kondisi, dan ancaman yang ada.
"Selama ini ancamannya di perbatasan saja, seperti penyeludupan pekerja migran ilegal hingga perampokan kapal," jelasnya.
Oleh karena itu, Yudo mengaku memperkuat armada laut di sepuluh perbatasan Indonesia.
Kemudian, menggelar patroli laut terkoordinasi dengan negara-negara sahabat. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi