Kasihan, Lima Terapis Spa Diceraikan Suami, Gara-garanya...

Jumat, 25 Maret 2016 – 07:56 WIB
Ilustrasi. JAWA POS GROUP

jpnn.com - BANDARLAMPUNG - Perkembangan kasus dugaan rekayasa penggerebekan City Spa Mens Health Bandarlampung semakin melebar kemana-mana. Selain proses hukumnya sendiri yang terus dilakukan penyidikan oleh Polda Lampung, ternyata penggerebekan itu berdampak luas bagi karyawan City Spa.

Hal ini terungkap ketika Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin kembali bekerja di luar kantor dengan membuka posko pelayanan pengaduan masyarakat di lapangan Saburai, Enggal, Bandarlampung, Kamis (24/3) .

BACA JUGA: Cerita Kapolda Katim Amankan Blusukan Jokowi

Kesempatan untuk curhat di depan Kapolda pun dimanfaatkan Manager City Spa, Abu Asnawi. Dia mengatakan, pascakejadian ini berdampak bagi karyawan. 

“Mereka menjadi was-was untuk bekerja lantaran dinilai sebagai tempat prostitusi. Sehingga dari 77 pegawai kami merasa khawatir. Bahkan lima pegawai diantaranya berakhir digugat cerai oleh suaminya. Suami mereka beranggapan, ngapain kamu bekerja di situ, toh tempat di situ merupakan tempat mesum. Alasan tersebut merupakan yang di jadikan alasan suami mereka menceraikan istrinya,” bilangnya.

BACA JUGA: Nekat Pesta Sabu di Pinggir Jalan, Dua ABG Diciduk

Namun, lanjut Abu managemen tidak mempermasalahkan itu. Sebab, sedikit-demi sedikit perkara ini terungkap. Bahwasanya dalam penggerbekan tersebut adanya unsur rekayasa.

Abu sangat menyangkan peristiwa ini terjadi di tempat yang ia kelola. Padahal sebelumnya, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) menyatakan penundaan terhadap obyek sengketa. 

BACA JUGA: Lagi, Polres Kapuas Gagalkan Penyelundupan Kayu

Penetapannya adalah menetapkan, dan memerintahkan pada Pemkot Bandarlampung untuk menunda pelaksanaan dari obyek sampai degan pengadilan yang tetap.

Hanya saja, sambung Abu, adanya surat dari Sekretaris Kota (Sekkot) Bandarlampung, dimana City Spa tidak dibenarkan untuk beroperasi. “Hingga ini menjadi ganjalan bagi kami, diantara buka atau tidaknya usaha ini kami menjadi takut-takut,” katanya.

“Atas kejadian ini kami menginginkan kepada Pak Kapolda untuk memberi keamanan kepada kami untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kami juga berharap Pak Kapolda, siapa yang terlibat di belakang ini semua bisa dituntaskan dan diproses secara hukum. Karena anggota Banpol PP itu bergerak pasti ada yang memerintahkan,” kata Abu. (mhz/adi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Jonan Gunakan Jet Pribadi ke Sampit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler