jpnn.com - JAKARTA – Sungguh malang nasib tim nasional binaraga Indonesia. Mereka harus mengeluarkan dana pribadi untuk tampil di Kejuaraan Dunia WBPF ketujuh di Bangkok, 24-30 November.
Pasalnya, pemerintah tak memberikan dana bagi Syafrizaldy dkk. Padahal, dana yang dibutuhkan untuk tampil di event tersebut tak sedikit. Tiap atlet mengeluarkan dana Rp 15 juta.
BACA JUGA: Preview: Semen Padang Tanding dengan Semangat Tampil di Final
Nah, timnas mengirimkan 12 atlet dan empat ofisial. Artinya, duta bangsa tersebut harus mengeluarkan dana Rp 240 juta. “Ini kan miris. Kami membela negara, namun tak mendapat perhatian,” terang manajer timnas Kemalsyah Nasution, Senin (23/11).
Kemalsyah menambahkan, selama ini binaraga terus menjadi anak tiri PB PABBSI. Padahal, para atlet Indonesia sebenarnya sudah beberapa kali mengibarkan bendera Merah Putih. Di antaranya ialah di Asian Beach Games 2008 dan 2010.
BACA JUGA: KZL.. GMZ.. Inter Puncaki Klasemen, Mancini Malah Bilang Begini
Kekecewaan Kemalsyah bertambah karena PABBSI tak memasukkan sosok yang mengerti binaraga di tim formatur. “Justru malah dihuni angkat besi. Ini kan sama saja kami mau masak, tapi disodori ahli mesin. Ya nggak bisa,” tambah Kemalsyah.
Kekecewaan juga diutarakan Syafrizaldy. Binaragawan terbaik Indonesia itu mengaku tak mendapat perhatian negara. Alhasil, dia harus merogoh kocek Rp 18 juta per bulan untuk menjaga performanya.
BACA JUGA: Yoi My Man! Mancini Sudah Temukan Formasi Ideal Inter
“Ini kan naif. Hanya presiden dan atlet yang bisa mengibarkan Merah Putih. Pengurus ke mana? Mereka juga tak memperjuangkan agar binaraga masuk dalam Asian Games 2018. Tentu saja kami kecewa,” tegas Syafrizaldy. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Atletico Menambah Duka buat Real Madrid
Redaktur : Tim Redaksi