jpnn.com - Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani tak menampik ada tembakan dari polisi untuk membubarkan para remaja yang hendak tawuran.
Pembubaran terduga pelaku tawuran itu dilakukan Tim Presisi Polres Metro Bekasi Kota yang patroli pada malam sebelum penemuan 7 mayat di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
BACA JUGA: Soal 7 Mayat di Kali Bekasi, Habib Aboe: Korban Menceburkan Diri Atau Diceburkan?
Dia menjelaskan bahwa berdasarkan laporan dari warga, Tim Presisi Polres Metro Bekasi Kota melakukan patroli ke gubuk warung di Jalan Cipendawa yang menjadi tempat kumpul para remaja tersebut, untuk mencegah tawuran.
"Ada tembakan untuk membubarkan massa," kata Kombes Dani ketika mendampingi Komisi III DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik untuk meninjau lokasi kejadian kasus penemuan mayat di Kali Bekasi.
BACA JUGA: Ini Kejadian Sebelum Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Propam Periksa 9 Polisi
Kapolres mengungkapkan bahwa Propam Mabes Polri sudah memeriksa semua Tim Presisi Polres Metro Bekasi Kota yang berpatroli untuk menghalau aksi tawuran tersebut.
Dia mengakui anak buahnya memang kerap melakukan patroli untuk mencegah tindak kejahatan di wilayah tersebut, tak terkecuali ketika para remaja itu diduga hendak melakukan tawuran pada Sabtu (21/9) dini hari.
BACA JUGA: Ini Info dari Jubir KPK Masalah Jet Pribadi Kaesang
"Kami setiap hari melaksanakan patroli, tidak hanya pagi, siang, bahkan sampai subuh. Kejadian pada pukul 03.00, pukul 04.00 itu kami melakukan patroli," tuturnya.
Dari patroli tersebut, pihaknya mengamankan sejumlah senjata tajam (sajam) dari tangan remaja berusia 15 hingga 20 tahun itu, di antaranya parang, golok, hingga stick golf.
"Kami mengamankan 30 kendaraan, di samping tadi alat-alat senjata tajam yang tadi ada itu," ucapnya.
Menyoal aksi tawuran, dia mengatakan bahwa pihaknya melakukan langkah-langkah pencegahan dengan memberikan imbauan kepada masyarakat hingga penegakan hukum atas penggunaan senjata tajam.
"Kami melakukan penegakan hukum terhadap tadi ada senjata tajam, ada tindak pidana yang terjadi karena permasalahan ini (tawuran), kemudian kami proses secara hukum sampai ke pengadilan," tuturnya.
Dani menegaskan bahwa komitmen kepolisian dalam mengusut kasus penemuan tujuh mayat remaja di Kali Bekasi itu akan transparan dan akuntabel sehingga kinerja kepolisian bisa diukur langsung oleh khalayak.
Pada saat meninjau lokasi ditemukannya tujuh jasad di Kali Bekasi, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya terdapat palung di lokasi kali sejumlah remaja diduga hendak tawuran itu menceburkan diri untuk menghindari patroli polisi.
"Lari ke belakang situ, ternyata itu memang kali, langsung kali yang ada palungnya, palungnya itu 6 meter. Airnya muter itu karena hujan, kita lihat tuh ada pusaran-pusaran. Mungkin itulah yang jadi penyebab, kami enggak mau berasumsi dahulu," kata Habiburokhman.
Sebelumnya, warga menemukan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi, tepatnya belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT004/RW008, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi pada hari Minggu (22/9) pukul 06.00 WIB dan dilaporkan pada pukul 07.00 WIB.
Polisi menyebutkan penemuan mayat 7 remaja itu diduga terkait tawuran, terlebih saat itu polisi sedang patroli untuk mencegah peristiwa itu.(ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam