Padahal, sepekan sebelumnya, beberapa lembaga survei justru menjagokan Dede Yusuf-Lex Laksamana dan bersaing dengan cagub Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar.
Kemarin, perolehan suara bintang iklan dan pemain film itu mendadak merosot dan stagnan di urutan ketiga dengan perolehan suara 24-25 persen. Sebaliknya, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki menempati posisi kedua dengan raihan 26-27 suara versi sejumlah lembaga survei.
Betulkah penetapan Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka yang diumumkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dua hari menjelang Pilgub Jabar dilaksanakan memberi pengaruh merosotnya suara jago Demokrat itu?
Pengamat Politik dari Unisma Bekasi, Yayan Rudianto, mengatakan, gencaranya media memberitakan kasus korupsi Anas Urbaningrum bukan tidak mungkin sangat mempengaruhi suara Dede Yusuf yang diusung Partai Demokrat itu.
’’Kabupetan Bekasi adalah wilayah penyangga Ibu kota. Mereka (masyarakat) sudah melek media. Oleh karena itu, banyaknya pemberitaan menjadi bahan pertimbangan untuk memilih calon,” kata Yayan saat dihubungi Radar Bekasi, kemarin.
Yayan menduga kondisi tersebut berhasil dimanfaatkan kandidat lain untuk menarik simpatik. Sehingga, pilihan masyarakat dapat pindah dari Dede Yusuf ke kandidat lain. ’’Bukan tidak mungkin suara Rieke Pitaloka itu mendapat tambahan dari pemilih Dede sebelumnya,’’ tandas dosen Unisma ini.
Seperti diketahui, sejumlah lembaga survei yang dilakukan kemarin menunjukkan pasangan Ahmad Heryawan (Aher) dan Deddy Mizwar unggul di urutan pertama dengan raihan suara 31-33 persen.
Disusul pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki menempati urutan kedua dengan suara 26-27 persen. Sedangkan Dede Yusuf-Lex Laksamana justru di posisi ketiga. (adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditinggal Anas, SBY Kesulitan Dongkrak Elektabilitas
Redaktur : Tim Redaksi