jpnn.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 berupaya menambah jumlah sukarelawan medis.
Penambahan ini diperlukan karena angka positif Covid-19 masih meningkat.
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Minta Kondusivitas Dijaga Sampai Pilkada Selesai
Koordinator Tim Relawan Satgas Covid-19 Andre Rahadian mengatakan, saat ini Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta membutukan sekitar 200 sukarelawan medis.
Pasalnya, ada peningkatan kasus Covid-19 di DKI Jakarta.
BACA JUGA: Satgas Covid-19: Tingkat Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol 3M Tinggi
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Jangan Lengah Meski Sudah Ada Vaksin
Selain di Jakarta, kata Andre, wilayah lain yang membutuhkan banyak tenaga medis adalah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Sehingga, Satgas Covid-19 akan menambah 1.000 sukarelawan.
"Karena peningkatan kasus yang masih tinggi, dan kesiapan beberapa rumah sakit, terutama rumah sakit rujukan, serta fasilitas isolasi mandiri, kebutuhan sukarelawan, terutama sukarelawan medis baik dokter maupun perawat dan yang lainnya, masih cukup tinggi," ujar Andre dalam acara dialog terkait strategi melawan Covid-19 yang ditayangkan YouTube BNPB, Jumat (11/12).
Selain untuk membantu penanganan medis terhadap pasien positif Covid-19, sukarelawan juga diperlukan untuk melakukan pelacakan kontak erat pasien Covid-19.
Andre menuturkan, rotasi tugas para sukarelawan perlu dilakukan untuk menjaga kondisi kesehatan fisik dan psikis sukarelawan agar tidak jatuh pada kondisi yang meningkatkan risiko tertulari Covid-19.
Meski kata Andre, selama sepuluh bulan ini tim telah mempelajari banyak hal dan telah melakukan rotasi tugas kepada para sukarelawan yang sudah bekerja selama sepuluh bulan.
“Sejumlah tenaga medis yang masih dibutuhkan adalah dokter umum, dokter spesialis paru, spesialis anestesi, perawat, apoteker, dan tenaga kesehatan masyarakat,” pungkas Andre. (cuy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan