jpnn.com, PALEMBANG - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sumatra Selatan mengalami peningkatan sejak awal Januari 2024.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel, kasus DBD di Sumsel mencapai 754 penderita.
BACA JUGA: Pemkot Palembang Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir di 3-4 UluÂ
Adapun kasus DBD tertinggi terjadi di kawasan Palembang yakni sebanyak 131 penderita, Kabupaten Musi Banyuasin 105 penderita, dan Ogan Komering Ilir (OKI) 99 penderita.
"Ada 7 orang meninggal dunia akibat DBD, 3 penderita berasal dari Palembang, 2 dari Kabupaten Banyuasin, dan 2 dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan," kata Kasi P2PM Dinkes Sumsel Muyono, Rabu (31/1).
BACA JUGA: 3 Warga Palembang Meninggal Dunia Akibat DBD
"Mereka (penderita yang meninggal) merupakan kelompok usia 5 sampai 15 tahun," sambungnya.
Menurut Muyono, kasus DBD di Sumsel meningkat akibat banyaknya tempat penampungan air pascakemarau yang terjadi beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Satu Keluarga di Sumsel Kompak Merampok, Alamak
"Tahun 2023 kemarin kan kita mengalami elnino, lalu Desember terjadi musim hujan, sehingga banyak tempat penampungan air, itulah yang menyebabkan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak dengan cepat," bebernya.
Selain itu, faktor musim hujan yang menyebabkan banjir juga dinilai menjadi pemicu meningkatnya kasus DBD.
Pihak Dinkes Sumsel memprediksi kasus DBD akan terus meningkat hingga puncaknya terjadi pada akhir Februari 2024.
Oleh sebab itu, masyarakat diimbau untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk di tempat tinggal masing-masing.
"Kami dari Dinkes Sumsel juga sudah melakukan pemeriksaan RDT atau diagnosis DBD untuk masyarakat yang bergejala di Puskesmas, serta menyiapkan insektisida dan larvasida di Kabupaten Kota di Sumsel," tutup Muyono. (mcr35/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Cuci Hati