Kasus Guru Pukul Siswa di Surabaya Berakhir Damai, Begini Respons Eri Cahyadi 

Minggu, 06 Februari 2022 – 01:02 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendatangi orang tua dari MR, siswa SMP Negeri 49 Surabaya yang menjadi korban kekerasan olehnya gurunya di kediamannya Jalan Kutisari Utara Gang 3, Kota Surabaya, Rabu (2/2/2022).

jpnn.com, SURABAYA - Kasus oknum guru berinisial JS memukul siswa SMPN 49 Surabaya, Jawa Timur, berakhir damai. 

Perdamaian terjadi setelah orang tua murid Ali Muhjayin, mencabut laporan polisi di Polrestabes Surabaya. 

BACA JUGA: Oknum Guru di Surabaya yang Memukul Murid Mengaku Khilaf dan Meminta Maaf 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengucapkan terima kasih kepada Ali Muhjayin yang telah memberi contoh bahwa warga Surabaya saling memaafkan. 

“Saya terima kasih banyak kami diberi contoh oleh Pak Ali bahwa warga Surabaya saling memaafkan. Kalau ada kekurangan dan kesalahan, bagaimana memperbaiki kesalahan itu agar menjadi lebih baik lagi,” kata Eri di Surabaya, Sabtu (5/2). 

BACA JUGA: 6 Anak Jadi Korban Pencabulan Guru Les Musik, Bupati Bandung Kerahkan Pasukan

Eri Cahyadi sejak awal telah menaruh perhatian khusus pada kasus itu. 

Dia bahkan sempat mengunjungi sekolah, dan rumah korban di Jalan Kutisari Utara Gang 3. 

BACA JUGA: NIK Calon PPPK Guru Tercatat Sebagai PNS, Begini Respons BKN

Eri bersyukur kasus ini berakhir damai dan kedua pihak dapat saling memaafkan.

"Alhamdulillah, kemarin Pak Ali menyatakan akan istikharah waktu saya datang ke rumah beliau. Saya sampaikan Pak Ali ini orangnya saleh, hidupnya penuh dengan agama, sehingga waktu itu beliau menyampaikan akan mencabut itu (laporan)," kata Eri.

Menurut Eri, sesama manusia memang harus saling memaafkan. Apa lagi, manusia tidak bisa lepas dari salah. 

Nah, Eri menilai hal ini telah ditunjukkan keluarga Ali Muhjayin dengan mencabut laporan dan memaafkan guru tersebut.

Eri menilai ini menjadi bukti warga Kota Surabaya memiliki rasa empati dan gotong royong yang tinggi. 

Dia berharap kejadian ini dapat menjadi pembelajaran dan contoh bagi warga.

Eri mengatakan ketika membangun Surabaya dilakukan dengan hati seperti Ali Muhjayin, maka Kota Pahlawan akan menjadi lebih hebat dari hari ini.

"Rasa empati, rasa gotong royong dan tepo seliro itu ditunjukkan betul di Kota Surabaya. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi saya pribadi wali kota, secara umum juga kepada seluruh warga Surabaya," katanya.

Terkait proses administrasi terhadap guru JS tersebut, Eri menyatakan tetap berjalan dan tengah ditangani oleh Inspektorat Surabaya. 

Dia pun bakal melakukan tes psikologi terhadap guru tersebut, sehingga muridnya dapat lebih nyaman.

"Insyaallah, ketika Pak Ali sudah mencabut laporan di polres, maka kami juga akan mempertimbangkan itu,” ungkap Eri. 

Ali Muhjayin mengakui telah mencabut laporan polisi dan memaafkan guru tersebut. 

Sebab, sejak awal dia hanya ingin memperjuangkan dunia pendidikan. 

Bukan hanya mengenai anaknya, tetapi dalam arti luas untuk masa depan pendidikan Indonesia.

"Dalam artian, saya ingin menjalankan kewajiban saya dari seorang ayah itu mendidik anak saya, ketika saya tidak bisa mengajarkan ilmu formal saya tetap mengajarkan mereka budi pekerti, saling memaafkan dan berjiwa besar," kata Ali.

Apa lagi, Ali menganggap guru JS sebagai orang tua kedua yang telah mendidik anaknya di sekolah. 

Menurutnya, guru JS memiliki niat baik untuk mendidik anaknya. 

Hanya saja, karena tersulut emosi sehingga melakukan hal tersebut.

"Pak JS tetap sebagai orang tua murid saya, tentu saja orang tua saya juga. Jadi, saya mempunyai kewajiban untuk menjaga dan menghormati Pak JS," katanya.

Ali juga mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang sejak awal telah memberi atensi khusus terhadap keluarganya.

"Kami sebagai warganya, kami sebagai anaknya, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan atensi yang luar biasa dari beliau. Ini luar biasa sekali bagi keluarga kami," katanya.

Diketahui kasus kekerasan yang dialami MR, siswa SMPN 49 Surabaya yang menjadi korban pemukulan guru JS berakhir damai setelah orang tua korban, Ali Muhjayin mendatangi Polrestabes Surabaya untuk mencabut laporannya pada Jumat (4/2).

Guru dan keluarga korban pun sudah saling memaafkan dan bersepakat menghentikan kasus tersebut. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler