Studi terbaru yang dilakukan oleh Australian National University (ANU) menemukan terlepas dari semakin banyak kampanye soal kesehatan makanan, jumlah makanan yang terkontaminasi bakteri Salmonella di Australia, justu semakin meningkat.
Penyakit yang disebabkan oleh makanan secara keseluruhan telah turun sebanyak 17 persen dalam satu dekade terakhir.
BACA JUGA: Sejumlah Politisi Melbourne Dituding Saling Berbagi Gambar Porno
Tetapi penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella dan Campylobacter, justru meningkat, masing-masing 24 persen dan 13 persen.
Bakteri Salmonella bisa ditemukan pada ayam yang kurang matang atau telur, sementara Campylobacter biasanya ditemukan pada daging unggas yang masih mentah atau setengah matang, selain juga susu mentah.
Para peneliti dari Australian National University (ANU) mengatakan ada sekitar 16 juta kasus gastroenteritis atau gangguan pencernaan setiap tahunnya,
BACA JUGA: Pengunjung Festival Floriade di Canberra Cetak Rekor Baru
Empat juta orang yang mengalami kasus ini disebabkan oleh kontaminasi makanan.
BACA JUGA: Meski Lahir di Australia, Pengungsi Rohingya Tetap Dianggap Pendatang Ilegal
Dari laporan tersebut juga diketahui penyakit-penyakit yang berkaitan dengan makanan yang terkontaminasi di Australia, terjadi setiap lima tahun sekali.
Tahun 2013, lebih dari 160 orang di Canberra mengalami keracunan akibat bakteri salmonella setelah mengkonsumsi saus mayones, yang mengandung telur mentah.
Professor Martyn Kirk dari Pusat Epidemiologi dan Kesehatan Penduduk di ANU mengatakan wabah keracunan makanan sebenarnya bisa dicegah.
"Kami telah melihat peningkatan jumlah wabah yang diselidiki oleh departemen kesehatan. Cukup memprihatinkan karena departemen keamanan pangan dan kesehatan telah mencoba berbagai upaya untuk meningkatkan keamanan pasokan makanan dalam 15 tahun terakhir."
Professor Kirk mengatakan pesan keamanan pangan ini sepertinya tidak terlalu sampai.
"Terutama di sektor primer produksi, sehingga mencegah telur atau daging ayam yang dijual agar tidak terkontaminasi."
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gangguan Trauma Pasca Konflik Picu Banyak Veteran Dipenjarakan