JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Pramono Anung menerangkan persoalan yang terjadi di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Arab Saudi. Menurutnya, masalah pelayanan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bukan sudah berlangsung lama.
"Kita melihat seringkali yang namanya petugas di sana tidak pro aktif dan tidak memberikan pelayanan yang cukup baik," kata Pramono di DPR, Jakarta, Selasa (11/6).
Karena itu menurut Pramono, perlu ada pembaruan sistem dan perizinan tidak perlu berlarut-larut. Sehingga tidak menimbulkan antrian panjang dan lama. Selain itu manajemen KJRI perlu diperbaiki.
Politikus PDI Perjuangan itu meyakini bahwa hal itu bisa dilakukan. "Saya yakin bisa dilakukan sederhana sekali kan, yang penting ada keinginan," ucap Pramono.
Seperti diketahui, ribuan pekerja Indonesia di Jeddah dikabarkan mengamuk di Konsulat Jenderal RI, Minggu (9/6) waktu setempat. Para pekerja membakar beragam perkakas di pintu masuk konsulat dan berusaha menerobos untuk melakukan pembakaran gedung.
Aksi itu dipicu kemarahan atas proses dokumen perjalanan. Satu orang tewas dalam kejadian kerusuhan di KJRI Jeddah. (gil/jpnn)
"Kita melihat seringkali yang namanya petugas di sana tidak pro aktif dan tidak memberikan pelayanan yang cukup baik," kata Pramono di DPR, Jakarta, Selasa (11/6).
Karena itu menurut Pramono, perlu ada pembaruan sistem dan perizinan tidak perlu berlarut-larut. Sehingga tidak menimbulkan antrian panjang dan lama. Selain itu manajemen KJRI perlu diperbaiki.
Politikus PDI Perjuangan itu meyakini bahwa hal itu bisa dilakukan. "Saya yakin bisa dilakukan sederhana sekali kan, yang penting ada keinginan," ucap Pramono.
Seperti diketahui, ribuan pekerja Indonesia di Jeddah dikabarkan mengamuk di Konsulat Jenderal RI, Minggu (9/6) waktu setempat. Para pekerja membakar beragam perkakas di pintu masuk konsulat dan berusaha menerobos untuk melakukan pembakaran gedung.
Aksi itu dipicu kemarahan atas proses dokumen perjalanan. Satu orang tewas dalam kejadian kerusuhan di KJRI Jeddah. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Wakakorlantas Tak Dilibatkan Susun HPS Simulator
Redaktur : Tim Redaksi