jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Netty Prasetiyani Aher menuntut transparansi pemerintah dari sisi antisipasi dalam upaya menekan penularan Covid-19, beserta varian barunya, seperti Omicron.
Misalnya, pemerintah bisa membeber tingkat bahaya Omicron, sehingga masyarakat sadar untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes).
BACA JUGA: Usia Pernikahan Masih Seumur Jagung, Roro Fitria Cekcok dengan Suami?
"Pemerintah harus bisa menjelaskan ini dengan baik," kata Netty dalam keterangan persnya, Senin (31/1).
Legislator Fraksi PKS itu juga berharap pemerintah bisa mengevaluasi penanganan Omicron, menyusul meluasnya penularan virus tersebut.
BACA JUGA: WOM Finance Ajak Masyarakat Optimalkan Taman Baca
Menurut dia, tracing kasus Omicron harus dilakukan dengan serius dan teliti. Selain itu, perlu dilakukan testing atas kasus harian dengan alat tes khusus.
"Pemerintah pun harus merespons dengan baik kebutuhan rumah sakit akan alat dan dukungan infrastruktur lainnya," kata Netty.
BACA JUGA: Omicron Tak Terkendali, Pemerintah Nekat 100 Persen PTM Akhir Januari
Kasus Covid-19 terus mengalami tren peningkatan seiring meluasnya penyebaran varian Omicron. Kasus harian Covid-19 kembali meningkat yaitu sebanyak 12.422 pada Minggu (30/1).
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menganggap gelombang ketiga lonjakan kasus virus corona sudah terjadi di Indonesia.
Dirinya menyinggung tingkat penularan dan keterisian rumah sakit yang naik sehingga menilai Indonesia masuk gelombang ketiga.
"Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga, ya, kita telah 'berhasil' memasukinya. Kasus naik tiap hari, BOR dan positivity rate juga, plus klaster," kata dia melalui Twitter akun @ProfesorZubairi, Senin (31/1).(ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Yessy
Reporter : Aristo Setiawan