Kasus Pembobolan ATM: Kerabat Jauh Prabowo Diduga Tak Beraksi Sendiri

Minggu, 24 Maret 2019 – 20:00 WIB
Satuan Raimas Sabhara Polrestabes Surabaya tingkatkan patroli di sejumlah mesin ATM Bank Mandiri di Jalan Indrapura dan ATM Bank BRI di Jalan Rajawali, Selasa (20/3). Foto: Ahmad Khusaini/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi menduga kerabat jauh Prabowo Subianto yakni Ramyadjie Priambodo tidak sendiri dalam melakukan aksi kejahatan dengan membobol ATM (anjungan tunai mandiri).

“Bisa kelompok dan perorangan memang itu harus diselidiki. Memang kadang-kadang ada orang mau main aman main sendiri, tapi agak susah kalau main sendiri,” kata Heru kepada wartawan Minggu (24/3).

BACA JUGA: Ribuan Orang Hadiri Deklarasi Putih untuk Prabowo - Sandi

Menurut dia, memang pelaku pembobol ATM ada yang bermain sendiri dan berkelompok. Bahkan, bukan cuma orang Indonesia yang main berkelompok tapi juga kelompok luar negeri ada yang beroperasi di Indonesia atau negara lain.

“Memang dia keliling dunia mainnya seperti itu. Jadi, ada yang perorangan dan ada yang berkelompok mafia internasional. Pemainnya sudah banyak, kalau kita lihat juga warga negara asing ditangkap,” ujarnya.

BACA JUGA: Kubu Prabowo Persilakan TKN Libatkan Kepala Daerah Kampanye Terbuka

Ia melihat kasus skimming ini merupakan kejahatan kriminal, mereka pelakunya tujuan utama untuk mendapatkan uang meskipun cara dan risiko yang dihadapinya tidak mudah.

“Ya ini kejahatan kriminal, utamanya untuk mendapatkan uang, memang tidak mudah juga tapi kan mendapatkan uang secara tidak sah secara ilegal, pencurian,” tandasnya.

BACA JUGA: Pak Prabowo Besok Kampanye di Mana?

Untuk diketahui, Ramyadjie Priambodo ditangkap petugas Polda Metro Jaya karena diduga melakukan pembobolan ATM. Kemudian, polisi juga menyita satu unit mesin ATM.

Selain itu, polisi juga menyita barang bukti berupa peralatan skimming, laptop, telepon genggam dan beberapa kartu ATM yang sudah dimodifikasi. Kemudian, polisi juga menemukan uang senilai Rp 300 juta.

“Setelah kita ungkap semua bahwa pelaku ini sudah 50 kali narik ATM. Penyidik menemukan mesin ATM di kamarnya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.

Menurut dia, Ramyadjie menutupi wajah dengan masker dan memakai hijab seperti wanita saat menjalankan aksinya. Karena, hal itu terungkap melalui rekaman kamera pengawas atau CCTV yang dipasang di lokasi ATM daerah Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan.

“Ada masker dan ada juga kerudung seperti hijab. Dia (Ramyadjie) menggunakan itu berhijab kemudian kayak perempuan sehingga kalau dilihat dari CCTV seperti perempuan,” tandasnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Iwan Fals Berharap Jadwal Debat Capres Diundur


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler