jpnn.com, DENPASAR - Polresta Denpasar cukup cepat dalam mengungkap beberapa kasus pembunuhan yang terjadi baru-baru ini. Di antaranya pembunuhan teller bank di Ubung, dan pembunuhan wanita Slovakia di Sanur.
Namun, terkait pembunuhan Dwi Farica Lestari dan Ni Ketut Raning Siartini, Polresta Denpasar belum menemui titik terang, masih jadi pekerjaan rumah (PR).
BACA JUGA: Pembunuh Dwi Farica Lestari Masih Bebas Berkeliaran
Dwi Farica Lestari, wanita 24 tahun itu ditemukan tewas bersimbah darah di salah atau home stay di Panjer Denpasar Selatan beberapa waktu lalu.
Sementara di tahun 2019 lalu, tepatnya pada Kamis (26/12) subuh, wanita bermana Ni Ketut Raning Siartini, 37 tahun, asal Bangli diduga dibantai oleh suaminya berinisial Ragil WS.
BACA JUGA: Ujang Menceritakan Karyawan Hotel Temukan Segepok Uang Dolar, Ehhh Ternyata
Pelaku asal Madiun, Jawa Timur, itu diduga membantai Siartini di Jalan Waribang Nomor 18, Kesiman, Denpasar Timur. Nahasnya, pembunuhan itu terjadi saat anak korban berada di dekat lokasi kejadian.
Meski sudah memastikan jika pelakunya merupakan suami korban, namun polisi belum menemukan lokasi persembunyiannya.
BACA JUGA: Sepasang Remaja Main di Atas Motor, Sepi, Gelap
Terduga pelaku merupakan suami kedua Siartini. Mereka menikah sejak enam tahun lalu.
Diduga kuat, pembunuhan itu ditengarai oleh hubungan rumah tangga keduanya yang tidak harmonis. Suartini ditemukan tewas di atas ranjang.
Setelah kejadian itu, Polresta Denpasar telah melakukan berbagai upaya. Mulai dari memeriksa para saksi hingga mencari keberadaan terduga pelaku ke luar Bali, khusunyabke Madiun.
"Masih dilakukan penyelidikan. Kasus pembunuhan tetap menjadi atensi kami," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan beberapa waktu lalu.
Yang terbaru, pembunuhan terhadap Dwi Farica Lestari juga belum berhasil diungkap. Teka-teki keberadaan pelaku masih kelabu.
Polisi telah memeriksa setidaknya tujuh orang saksi. Rekaman CCTV di lokasi kejadian juga sudah dikantongi.
"Masih kami cek dan dalami. Kami masih menunggu pemeriksaan laboratorium video CCTV itu," jelas Jansen di Mapolresta Denpasar, Senin (25/1).
Dikatakannya bahwa pemeriksaan rekaman video CCTV di laboratorium itu dilakukan untuk memastikan apakah pria yang terekam di dalam video itu adalah terduga pelaku pembunuhan.
"Saksi sudah diperiksa sebanyak tujuh orang," ujarnya.
Saksi yang diperiksa itu juga termasuk teman korban, dan juga empat pria yang sebelum pembunuhan diduga sempat berkencan dengan korban di kamar tempat peristiwa berdarah itu terjadi.
"Kendaraannya juga diperiksa. Mudah-mudahan dalam waktu dekat terungkap," ujarnya. (rb/mar/yor/mus/JPR)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti