jpnn.com, JAYAPURA - Penyidik Polres Yahukimo, Papua, menggeber penyelidikan kasus pembunuhan terhadap Hendrik Johpinski.
Hendrik Johpinski merupakan staf KPU Yahukimo yang dibunuh OTK (orang tak dikenal), Selasa (11/8).
BACA JUGA: Detik-detik Hendrik Ditikam hingga Tewas, OTK: Kamu Indonesia ya?
Penyidik Polres Yahukimo sudah memintai keterangan dari pasangan suami istri (pasutri) terkait kasus ini.
Pasutri yang dimintai keterangannya oleh penyidik adalah Karen Mohi, staff KPU, yang terakhir bersama korban dan Karolina Pahabol, istri Mohi.
BACA JUGA: Kronologis Pasukan TNI-Polri Menyerbu, Menembak Mati Kepala Staf Kodap III KKB
Pemeriksaan dilakukan karena saat kejadian Kenan Mohi bersama Hendrik berboncengan ke rumah saksi untuk mengantar obat untuk Karolina Pahabol.
Namun sekembalinya ke Dekai mereka diadang dan korban ditikam hingga mengalami luka-luka hingga tewas di lokasi kejadian.
BACA JUGA: Suami Penganggur Sering Minta Uang kepada Istrinya, Kali Ini Cekcok, Bawa Pisau, Tewas
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, di Jayapura, Senin (17/8), membenarkan penyidik sedang mendalami kecurigaan keterlibatan petugas KPU Kabupaten Yahukimo.
Penyidik masih mendalami kecurigaan tersebut, karena ada beberapa kejanggalan terkait insiden yang menewaskan staf KPU yang membidangi informasi dan teknologi (IT) itu.
Bahkan, ungkap Kapolda Papua, dari pemeriksaan terungkap ternyata Carolina Pahabol, istri Karen Mohi, saat itu tidak dalam keadaan sakit.
Mantan Kapolda Sumut menyatakan, selain kejanggalan tersebut juga yang menjadi pertanyaan kenapa pelaku hanya menyerang korban dan kenapa saksi Mohi melarikan diri dan tidak membantu rekannya yang diserang orang tak dikenal (OTK).
“Seharusnya dia bertanggung jawab dan membantu korban, karena awalnya korban diajak saksi ke rumahnya dengan alasan mengantar obat untuk istrinya yang sedang sakit,” kata Waterpauw seraya menambahkan untuk memastikan semuanya masih menunggu hasil penyelidikan.
Terkait salah seorang pelaku mantan narapidana yang kabur dari penjara, Kapolda Waterpauw mengaku ada laporan kalau salah seorang pelaku adalah mantan narapidana yang kabur.
"Mudah-mudahan para pelaku dapat segera ditangkap, sehingga kasusnya terungkap," kata Kapolda Irjen Pol Waterpauw. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo