Kasus Pencurian Puluhan Penyu di Kawasan Konservasi Belum Terungkap

Jumat, 22 November 2019 – 00:47 WIB
Rekaman CCTV yang menunjukkan aksi terduga pelaku saat melakukan pencurian penyu di Kawasan Knservasi Serangan, Denpasar Selatan. Foto: Istimewa/Radarbali

jpnn.com, DENPASAR - Kasus pencurian puluhan penyu di kawasan konservasi Serangan, Denpasar Selatan, Bali, tak kunjung terungkap. Padahal peristiwa ini sudah hampir sebulan.

Belum berhasilnya polisi mengungkap kasus pencurian penyu ini, karena selain minim alat bukti, petugas juga terkendala saksi karena pencurian dilakukan dini hari.

BACA JUGA: Disiram Air Mendidih agar Karapas Lepas, Penyu Menangis

"Sampai saat ini kami minim alat bukti. Saksi juga sama sekali kami tak punya. karena kejadiannya dini hari," kata Kapolsek Denpasar Selatan Kompol I Nyoman Wirajaya, Rabu (20/11).

Selain itu, kata Wirajaya, di lokasi jalur keluar dan masuk lokasi kejadian juga minim CCTV. Sehingga polisi kesulitan mengecek dari mana datangnya dan kemana kaburnya si pelaku usai beraksi.

BACA JUGA: Penyu Paloh Mati Bukan Karena Tar Aspal

Terkait apakah terduga pelakunya adalah oknum WNA, Wirajaya mengatakan bahwa hal itu belum bisa dipastikan. Meskipun dari kamera CCTV di lokasi kejadian ciri terduga pelaku mirip orang asing.  "Kita tidak boleh berasumsi sebelum pelaku tertangkap," ujarnya.

Meskipun kesulitan menangkap pelaku karena minim petunjuk, Wirajaya mengaku bahwa kepolisian Polsek Denpasar Selatan akan terus melakukan upaya untuk mengungkap kasus ini.

"Saya tidak akan menutup kasus ini selama pelakunya belum ditangkap, kami tetap kembangkan," tandasnya. 

Peristiwa pencurian ini sendiri terjadi pada Senin (21/10) sekitar pukul 03.00. Seorang pria yang diduga WNA mengenakan kaus hitam dan celana panjang masuk ke dalam kawasan konservasi.

Dia kemudian mencuri sebanyak 9 ekor penyu dan 15 anak penyu. Penyu yang hilang tersebut berjenis penyu hijau, penyu lekang, dan penyu sisik dengan ukuran beragam. (rb/mar/pra/mus/JPR)

 


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler